Senin, 25 Agustus 2025

Pentingnya Skrining Jantung Mengidentifikasi Potensi Risiko, Berikut Strategi Pencegahannya

Penting dilakukan skrining jantung sejak dini guna mengidentifikasi potensi risiko

Penulis: Willem Jonata
Editor: Eko Sutriyanto
Istimewa
SKRINING JANTUNG - Warga Surabaya, Jawa Timur, mengecek kesehatan jantung dengan Elektrokardiografi atau EKG, Sabtu, (22/2/2025). Skrining jantung penting dilakukan untuk mengantisipasi risiko mengalami serangan jantung.   

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Belakangan ini tak sedikit ditemui pasien sakit jantung berada di usia 30 tahunan.

Sesuai data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 yang menunjukkan jumlah pasien jantung berdasarkan kelompok usia.

Dalam data SKI disebutkan bahwa kelompok usia 25-34 tahun mendominasi. Jumlahnya 140.206 orang. 

Dan yang mengejutkan, angka ini sedikit di atas kelompok usia 15-24 tahun yang mencapai 139.891 orang.

Oleh karenanya, penting dilakukan skrining jantung sejak dini guna mengidentifikasi potensi risiko.

Bahkan Presiden Prabowo Subianto meluncurkan program Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk mengurangi angka kematian akibat penyakit tidak menular di Indonesia, termasuk jantung.

Baca juga: Sakit Jantung di Usia Muda, Dokter Spesialis Beberkan Pemicunya

Program tersebut dirancang untuk mencapai 60 juta warga Indonesia pada tahun pertama pelaksanaannya, yakni 2025 dengan target 200.000.000 orang dalam lima tahun mendatang.

Untuk mendukung program tersebut, Holywings Peduli menggelar kegiatan skrining jantung massal gratis di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu, (22/2/2025)

Tercatat ada 50 warga yang mengecek kondisi kesehatan jantungnya.

Sebelumnya, mereka melakukan pemeriksaan kesehatan general terlebih dahulu meliputi cek gula darah, kolesterol, tekanan darah, hingga asam urat.

Warga berkesempatan berkonsultasi dengan tenaga medis dari RS Siloam Surabaya, yang memastikan pemeriksaan dilakukan secara akurat.
 
Kemudian warga menjalani tes pemeriksaan kesehatan jantung, yakni Tes eletrokardiogram (EKG), di mana pasien pasien akan dipasangkan eletroda yang terhubung dengan mesin elektrokardiogram pada bagian dada.

Tes ini dapat memantau aktivitas listrik pada otot jantung dalam bentuk grafik atau gelombang dan juga memperlihatkan apakah irama detak jantung seseorang normal, lambat, cepat, atau tak beraturan.

EKG tergolong ke dalam pemeriksaan non-invasif yang dapat memvisualisasikan sinyal kelistrikan jantung.
 
Digelar pula seminar kesehatan dengan pembicara dr. Frisca Fintania Agan, SpGK dari RS Siloam Surabaya.

Seminar tersebut mengangkat topik penting seputar kesehatan jantung dimulai dengan apa itu penyakit jantung, gizi seimbang untuk kesehatan jantung dan gaya hidup sehat untuk menghindari penyakit jantung.

Andrew Susanto, Komisaris Utama Holywings Group sekaligus Ketua Program CSR Holywings Peduli, mengatakan kegiatan medical check-up gratis ini diharapkan membuat masyarakat lebih peduli terhadap kesehatannya.

Halaman
123
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan