Minggu, 24 Agustus 2025

Menkes Singgung Bahaya Lingkar Perut Saat Rapat di Gedung DPR RI

Satu diantara indikator yang perlu diperhatikan adalah lingkar perut  yang dapat meningkatkan risiko hipertensi hingga dua kali lipat.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
Tribunnews.com/Chaerul Umam
RAKER KOMISI IX - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan tubuh, dengan memperhatikan faktor-faktor risiko yang dapat menyebabkan penyakit serius, seperti hipertensi. Satu di antara indikator yang perlu diperhatikan adalah lingkar perut, yang menurutnya dapat meningkatkan risiko hipertensi hingga dua kali lipat. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan tubuh dengan memperhatikan faktor-faktor risiko yang dapat menyebabkan penyakit serius seperti hipertensi. 

Satu diantara indikator yang perlu diperhatikan adalah lingkar perut  yang dapat meningkatkan risiko hipertensi hingga dua kali lipat.

Hal itu disampaikan Menkes dalam rapat kerja (raker) dengan Komisi IX DPR RI pada Rabu (14/5/2025).

“Orang-orang tua kita, orang-orang seperti saya, itu risiko kena stroke dan jantungnya tinggi sekali. Nah satu lagi, bukannya fisik tapi ternyata sangat penting untuk kita semua adalah obesitas sentral yang diukur dari lingkar perut,” ujar Budi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.

Menkes mengungkapkan bahwa orang dengan lingkar perut besar, memiliki risiko hipertensi yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang memiliki ukuran perut lebih kecil. 

“Jadi ternyata memang orang yang lingkar perutnya besar itu punya risiko hipertensi bisa dua kali lipat. Jadi bukannya saya sekali ini bukannya fisik tapi memang ternyata kita wajib menjaga apa yang kita makan dan juga wajib berolahraga demi kebaikan kita,” katanya.

Sebagai langkah preventif untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan,  Menkes Budi juga mengungkapkan bahwa Kementerian Kesehatan akan melaksanakan program cek kesehatan gratis di sekolah-sekolah dan pesantren. 

Program ini bertujuan untuk mendeteksi masalah kesehatan sejak dini, termasuk obesitas dan risiko hipertensi.

“Sekarang sudah dimulai pilot project-nya di beberapa sekolah, dan mulai Juli 2025, kita akan jalankan program ini di lebih dari 200.000 sekolah dan pesantren di seluruh Indonesia,” ujar Menkes.

"Dengan demikian kita akan lebih banyak lagi kita bisa lihat dan mudah-mudahan kita bisa mencegah agar masyarakat kita tetap sehat, mencegah masyarakat kita jangan sampai sakit," pungkasnya.

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan