Pemeriksaan Kesehatan Gratis
Program Cek Kesehatan Gratis Anak Sekolah Dimulai Juli, Sasar 53 Juta Siswa SD - SMA
Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) untuk anak sekolah akan dimulai Juli 2025.
Penulis:
Rina Ayu Panca Rini
Editor:
Anita K Wardhani
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA -- Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) untuk anak sekolah akan dimulai Juli 2025.
Program CKG ini akan menyasar 53 juta siswa jenjang SD hingga SMA di lebih dari 282 ribu sekolah dan madrasah di seluruh Indonesia.
Baca juga: Cek Kesehatan Gratis Bikin Haru Pensiunan TNI: Kadang Kami Suka Abai
Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin menerangkan, pemeriksaan akan disesuaikan dengan jenjang pendidikan masing-masing.
Paket skrining mencakup pemeriksaan kesehatan fisik hingga kesehatan jiwa.
“Yang akan dilakukan di sekolah, yaitu SD, SMP, SMA itu beda-beda paket tesnya. Ada masalah kesehatan fisik, ada juga kesehatan jiwa,” ungkap Menkes dikutip Selasa (1/7/2024).
BGS menyebut, kesehatan jiwa menjadi perhatian serius karena banyak kasus yang tidak teridentifikasi sejak dini, padahal prevalensinya cukup tinggi di kalangan pelajar.
Baca juga: Persiapan Retret Gelombang Dua, Kepala Daerah Cek Kesehatan di Kantor BPSDM Kemendagri Hari Ini
Kemenkes telah melakukan simulasi teknis dan sistem pelaksanaan sejak Juni 2025 bersama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Agama, dan Kementerian Dalam Negeri.
Pelaksanaan di sekolah akan didukung oleh dua pilar layanan: Puskesmas dan Unit Kesehatan Sekolah (UKS).
Alat pemeriksaan akan disediakan secara kolaboratif oleh keduanya.
Kemenkes bakal merevitalisasi agar bisa berfungsi maksimal sebagai sarana edukasi kesehatan., dan berharap program ini menjadi momentum untuk menanamkan pola hidup sehat sejak dini di kalangan pelajar.
“Mudah-mudahan ini bisa jadi momen untuk menggugah kesadaran hidup sehat sejak dini,” ungkap BGS.
Saat ini, capaian CKG telah menembus angka 200 ribu pemeriksaan per hari.
Dengan masuknya sekolah sebagai lokasi pelaksanaan, angka ini diharapkan meningkat signifikan.
“Kalau bisa dapat setengahnya dari total anak sekolah, kita bisa selesai dalam tiga bulan ke depan,” ucap mantan direktur Bank Mandiri ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.