Selasa, 23 September 2025

Gangguan Pendengaran Bisa Dideteksi pada Bayi Berusia Dibawah 6 Bulan

Dokter THT dr. Rangga Rayendra Saleh menerangkan, gangguan pendengaran merupakan silent disability, lantaran anak terlihat normal-normal saja.

Tribunnews.com/Rina Ayu
DOKTER THT - Dokter spesialis THT (Telinga, Hidung, Tenggorok) dr. Rangga Rayendra Saleh menyarankan orangtua untuk membawa buah hati untuk melakukan skrining pendengaran ke rumah sakit. Gangguan pendengaran bisa dideteksi pada usia anak 1 bulan dan dilanjutkan dengan pemeriksaan lengkap pada usia 3 bulan. Hal itu disampaikan dia saat ditemui dalam press conference Nober Run 2025: Berlari Bersama Teman Tuli, di Jakarta, Rabu (11/6/2025). 

“Ada perbedaan yang signifikan, jika anak yang sedini mungkin sudah diintervensi dengan alat bantu dengar. Mereka akan berkomunikasi dengan baik seperti anak tanpa gangguan pendengaran. Sementara anak yang terlambat diintervensi biasanya akan mengalami  kesulitan berkomunikasi, seperti kurang jelas dalam melafalkan kalimat,” ungkap dia.

Merujuk data Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), di Indonesia terdapat sekitar 18,9 juta penyandang disabilitas pendengaran.

Sayangnya, sebagian besar dari mereka belum mendapatkan alat bantu dengar karena harganya yang tinggi dan distribusi yang terbatas.

Berangkat dari kondisi ini, CI Business Development PT. Nobel Jaya Mandiri Roy Andre Simanungkalit  menjelaskan, kegiatan Nobel Run akan dikemas dalam charity run inklusif yang mengajak masyarakat untuk tidak hanya berolahraga tetapi juga berkontribusi  dalam memberikan akses alat bantu dengar bagi anak-anak dan komunitas teman tuli di Indonesia.

Acara puncak digelar pada 6 Juli 2025 di Senayan Park event lari ini terdiri dari 5K dan 10 K, yang digelar dengan dukungan SalingJaga dan Kitabisa.com.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan