Jumat, 8 Agustus 2025

Program Percepatan Penurunan Stunting di Bogor, Kini Diperluas ke Kupang dan Sumba Barat Daya

Program Percepatan Penurunan Stunting berfokus pada optimalisasi 1.000 hari pertama kehidupan anak usia 0–23 bulan di wilayah perkotaan dan perdesaan

Editor: Erik S
Istimewa
KEGIATAN SOAL STUNTING. Program Percepatan Penurunan Stunting atau Acceleration of Stunting Rejection Program(ASRP) di beberapa wilayah di Kota Bogor kini diperluas ke Kupang dan Sumba Barat Daya. Diketahui angka stunting di kota hujan ini turun dari 35,9 persen menjadi 28,6 persen 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Program Percepatan Penurunan Stunting atau Acceleration of Stunting Rejection Program (ASRP) di beberapa wilayah di Kota Bogor kini diperluas ke Kupang dan Sumba Barat Daya.

Diketahui angka stunting di kota hujan ini turun dari 35,9 persen menjadi 28,6 persen.

Health Specialist ChildFund International di Indonesia, Siti Aisah mengatakan, pihaknya mendukung upaya pemerintah menurunkan stunting melalui program berbasis masyarakat.

Baca juga: Pendapat Pakar Tentang Hasil Survei Kemenkes Stunting Turun Jadi 19,8 Persen : Perlu Percepatan

ASRP yang dirilis pada tahun 2022 merupakan kelanjutan dari  keberhasilan inisiatif sebelumnya, yaitu Bapak Ibu Anak Tangguh Kota Bogor (Batagor) yang berlangsung di Bogor dari tahun 2020 - 2021. 

"Program ini bertujuan untuk menurunkan prevalensi stunting dan isu malnutrisi lainnya dengan melibatkan pemangku kepentingan lokal utama, termasuk TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting), Bapperida, Dinas Kesehatan, puskesmas, pemerintah daerah, dan relawan masyarakat terlatih," ujar Icha dalam kegiatan belum lama ini di Kupang.

ASRP berfokus pada optimalisasi 1.000 hari pertama kehidupan bagi anak usia 0–23 bulan di wilayah perkotaan dan perdesaan.

Program ini mempromosikan pengasuhan yang responsif, peningkatan gizi anak dan perubahan perilaku berkelanjutan di tingkat masyarakat.

Program ini membantu penurunan gizi buruk berat dari 9,4 persen menjadi 3,2 persen dan gizi buruk dari 26,6 persen menjadi 12,7 persen. 

“Sementara angka anak dengan berat badan sangat kurang menurun dari 21,9 persen menjadi 14,3 persen,” ujar Pimpinan Yayasan Warga Upadaya FE. Eriyanto, mitra inti di wilayah Bogor.

Kepala Bapperida Kota Bogor Rudy Mashudi mengatakan, program ini memberikan tiga hal kepada masyarakat.

Baca juga: Bersama Cegah Stunting dan Anemia, Demi Anak Indonesia yang Tumbuh Sehat

Pertama, edukasi terhadap pola asuh kepada anak, pengetahuan gizi bagi keluarga dan memberikan gambaran terkait dengan pengembangan upaya penurunan stunting.

Dengan demikian, program akan direplikasi di Kota Kupang dan Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur melalui Yayasan Masyarakat Cita Madani sebagai mitra inti.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan