Senin, 13 Oktober 2025

Orangtua Perlu Waspada, Perubahan Gaya Hidup Picu Lonjakan Kanker Pada Anak

Untuk mendorong naiknya angka survival rate anak-anak penderita kanker di Indonesia, kegiatan edukasi perlu terus digencarkan

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto
Tribunnews/fin
EDUKASI KANKER ANAK -Kegiatan Charity Children Carnival 2025 yang diikuti puluhan anak penderita kanker se-Jabodetabek di Depok, Jawa Barat, 11-12 Oktober 2025. Kegiatan ini diselenggarakan oleh AMSA Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta. 

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Jumlah kasus kanker anak di Indonesia tergolong tinggi. Diperkirakan terdapat sekitar 10.000 kasus baru per tahunnya, dengan tingkat kesintasan yang rendah, hanya sebesar 24 persen dalam tiga tahun ini.

Enam jenis kanker anak yang menjadi prioritas penanganan global saat ini meliputi Leukemia Limfoblastik Akut, Retinoblastoma, Nefroblastoma, Limfoma Burkitt, Limfoma Hodgkin, dan Glioma Derajat Rendah.

Berdasar pengalaman internasional, enam jenis kanker yang umum diderita oleh anak dapat diobati (highly curable) melalui akses diagnostik, terapi, serta layanan dukungan yang memadai. 

Ketua Unit Kerja Koordinasi Hematologi-Onkologi Ikatan Dokter Anak Indonesia(IDAI) Dr Eddy Supriyadi, Sp.A(K), Ph.D menyebut, angka kesintasan anak atau survival rate alias angka harapan hidup anak penderita Indonesia di Indonesia terbilang rendah hanya 20 – 30 persen.

Di negara-negara maju angka kesintasan sudah mencapai 80 persen. Untuk mendorong naiknya angka survival rate anak-anak penderita kanker di Indonesia, kegiatan edukasi perlu terus digencarkan.

Baca juga: Beri Dukungan Buat Para Anak Pejuang Kanker, Lebih dari 9.000 Pelari Ikut Lions Run 2025

Komunitas mahasiswa kedokteran Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta yang tergabung dalam Asian Medical Students' Association AMSA-UK Indonesia Atmajaya sejak tiga tahun terakhir giat melakukan edukasi tentang bahaya penyakit kanker anak.

Bulan Oktober ini mereka menyelenggarakan Charity Children Carnival 2025, kegiatan tahunan edukasi kanker anak yang melibatkan anak penderita kanker beserta orangtuanya.

Charity Children Carnival 2025 diselenggarakan dua hari pada Sabtu dan Minggu, 11-12 Oktober 2025 di Depok, Jawa Barat, untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang kanker pada anak.

Kegiatan ini diikuti 64 peserta terdiri dari anak-anak penderita kanker beserta orangtua/pendampingnya.

Sarah Louisa, Project Officer, Ketua Penyelenggara Charity Children Carnival 2025 mengatakan, untuk penyelenggaraan kegiatan ini pihaknya  bekerja sama dengan Yayasan Onkologi Anak Indonesia.

"Anak anak yang bergabung di kegiatan ini adalah anak-anak remisi kanker yang berasal dari beberapa rumah sakit di Jabodetabek seperti RS Harapan Kita, RS Kanker Dharmais, RSCM Jakarta, RS Hermina Bekasi, RSPAD Jakarta, serta RS Fatmawati," ujarnya saat ditemui di Depok, 11 Oktober 2025. 

Anak anak remisi kenker adalah anak-anak yang masih menjalani masa kontrol setelah menjalani pengobatan intensif oleh dokter untuk menyembuhkan kankernya.

Kegiatan untuk anak-anak terdiri dari permainan games carnival, games outdoor, dan games api unggun. Sementara, untuk orangtua dan pendamping diberikan pembekalan tentang gizi, dan pembekalan agar menjadi orangtua yang siap mendampingi anak penderita kanker.

Materi disampaikan oleh dokter anak dan dokter gizi klinis. Anak-anak remisi kanker peserta kegiatan ini mulai usia kelas 1 SD sampai kelas 3 SMP. 

Baca juga: Saran Dokter untuk Mencegah Kekambuhan Kanker Ovarium

"Anak anak remisi kanker ini sudah didiagnosis terkena kanker dalam proses treatment penyembuhan, belum dinyatakan bebas kanker. Kebanyakan adalah penderita kanker leukemia, retino blastoma (kanker retina), limfoma non hodqin," ungkap Angeline Lindsey, Ketua Divisi Community Outreach AMSA Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta:

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved