Selasa, 23 September 2025

Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Ini Tiga Penyakit Serangkai yang Banyak Ditemukan dalam Program Cek Kesehatan Gratis

Di balik 8 juta peserta yang sudah diperiksa, ada tiga penyakit terbanyak yang ditemukan dalam program Cek Kesehatan Gratis (CKG)

Tribunnews/Danang Triatmojo
WARGA ANTUSIAS - Salah satu petugas Puskesmas memeriksa telinga salah seorang warga saat program cek kesehatan gratis (CGK). Sementara itu salah seorang warga bernama Lina mengaku pelaksanaan program cek kesehatan gratis, khususnya di Puskesmas Cengkareng, Jakarta Barat sudah rapi. Ini karena setiap tahapan yang dilalui pasien sudah terbagi-bagi, seperti meja pemeriksaan anak yang dipisahkan dengan meja untuk orang dewasa atau lansia. “Sudah rapi sih saya lihatnya,” kata Lina. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) bukan sekadar layanan pemeriksaan biasa. 


Ia telah menjadi cermin realitas kesehatan masyarakat Indonesia saat ini. 

Baca juga: Temuan Cek Kesehatan Gratis, 1 dari 3 Orang Usia 40 Tahun Alami Hipertensi


Di balik 8 juta peserta yang sudah diperiksa, ada tiga penyakit terbanyak yang ditemukan dalam program ini.


Masalah pertama adalah obesitas. Ahli Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Iwan Ariawan ungkap 1 dari 2 perempuan dan 1 dari 4 laki-laki yang menjalani cek kesehatan diketahui mengalami lingkar pinggang berlebih. 


" Jadi masalah yang sering ditemukan salah satunya adalah kegemukan atau obesitas sentral. Ini tinggi, 50 persen atau 1 dari 2 perempuan yang melakukan CKG ini ada obesitas sentral. Laki-laki seperempatnya, 1 dari 4,"ungkapnya dalam Konferensi pers virtual capaian program CKG, Kamis (13/6/2025). 

Baca juga: Menkes Ungkap Data Program Cek Kesehatan Gratis, Perempuan Lebih Antusias Ikut


Ini bukan hanya soal estetika tubuh, melainkan indikator serius bagi munculnya penyakit metabolik.


Lebih lanjut Iwan menyampaikan jika peserta CKG yang mengalami obesitas sentral memiliki risiko 1,5 hingga 2 kali lipat lebih tinggi untuk mengidap hipertensi atau diabetes


Kedua penyakit ini kemudian menjadi faktor risiko utama untuk kondisi yang lebih fatal. penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal.


Dua penyakit selanjutnya adalah hipertensi dan diabetes.


Nah, di usia 40 tahun ke atas, itu 1 dari 3 tekanan darah tinggi atau hipertensi. Dan kalau pada usia 40 tahun ke atas, 1 dari 10 orang yang ada di sekitar kita mengalami diabetes atau penyakit gula darah tinggi," imbuhnya. 


Lebih mencemaskan lagi, banyak kasus ditemukan pada usia muda. 


Tekanan darah tinggi dan diabetes bukan lagi penyakit orang tua. 


Usia 18 tahun pun sudah mulai menunjukkan gejala, dan pada usia 40-an, prevalensinya semakin tinggi. 


“Hipertensi dan diabetes ditemukan mulai dari usia 18 tahun. Ini menunjukkan penyakit tidak lagi menunggu usia tua,” lanjut Iwan. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan