Minggu, 21 September 2025

Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Temuan Cek Kesehatan Gratis, 1 dari 3 Orang Usia 40 Tahun Alami Hipertensi

Hasil program Cek Kesehatan Gratis (CKG) menunjukkan bahwa masalah tekanan darah tinggi dan diabetes tidak hanya menyerang lansia, tetapi juga muda.

Tribun Medan
HIPERTENSI - Ilustrasi hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hasil program Cek Kesehatan Gratis (CKG) menunjukkan bahwa masalah tekanan darah tinggi dan diabetes tidak hanya menyerang lansia, tetapi juga muda. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Hasil program Cek Kesehatan Gratis (CKG) menunjukkan bahwa masalah tekanan darah tinggi dan diabetes tidak hanya menyerang lansia, tetapi juga mulai terdeteksi sejak usia muda.

Pada program ini, ditemukan 1 dari 3 orang usia 40 tahun ke atas diketahui mengidap hipertensi.

Baca juga: Hipertensi, Diabetes hingga Kolesterol Picu Kematian Tertinggi, Jangan Tunda Skrining Kesehatan

Sedangkan 1 dari 10 orang mengalami diabetes. Hal ini diungkapkan oleh Ahli Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Iwan Ariawan.

"Nah, di usia 40 tahun ke atas, itu 1 dari 3 tekanan darah tinggi atau hipertensi. Dan kalau pada usia 40 tahun ke atas, 1 dari 10 orang yang ada di sekitar kita mengalami diabetes atau penyakit gula darah tinggi," ungkapnya dalam Konferensi pers virtual capaian program CKG, Kamis (13/6/2025). 

Bahkan, kedua penyakit ini sudah ditemukan pada orang di usia yang sangat muda. 

“Hipertensi dan diabetes ditemukan mulai dari usia 18 tahun. Ini menunjukkan penyakit tidak lagi menunggu usia tua,” lanjut Iwan. 


Kondisi “Pre” Harus Diwaspadai

Selain mereka yang sudah terdiagnosis, Iwan juga menyoroti kondisi pre-hipertensi dan pre-diabetes, yaitu fase sebelum seseorang resmi sakit namun sudah menunjukkan gangguan pada tekanan dan gula darah.

Diperkirakan 1 dari 10 peserta CKG berada dalam kondisi ini.

Baca juga: Menkes Ungkap Data Program Cek Kesehatan Gratis, Perempuan Lebih Antusias Ikut

“Orang dengan kondisi ‘pre’ ini masih bisa dicegah agar tidak berkembang menjadi penyakit kronis,” katanya.

Meningkatnya temuan penyakit ini disebut Iwan sebagai dampak dari gaya hidup tidak sehat, termasuk pola makan yang tinggi gula, garam, dan lemak, serta kurangnya aktivitas fisik.

Ia mengingatkan pentingnya deteksi dini agar perawatan bisa dilakukan sejak awal, serta perubahan gaya hidup untuk mencegah kondisi semakin parah.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan