Masalah Gigi Paling Banyak Ditemukan dalam Program Cek Kesehatan Gratis
Program cek kesehatan gratis (CKG) yang dijalankan pemerintah sejak Februari 2025 membawa berbagai temuan menarik.
Penulis:
Aisyah Nursyamsi
Editor:
Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Program cek kesehatan gratis (CKG) yang dijalankan pemerintah sejak Februari 2025 membawa berbagai temuan menarik.
Dari jutaan data yang masuk, masalah gigi menempati posisi tertinggi sebagai keluhan kesehatan terbanyak, mengalahkan hipertensi, diabetes, dan obesitas.
Baca juga: Menkes Ungkap Data Program Cek Kesehatan Gratis, Perempuan Lebih Antusias Ikut
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers virtual capaian program CKG.
“Saya sendiri baru tahu ketika diperiksa, ternyata gigi saya bolong. Dan itu juga terjadi pada banyak peserta lain,” ungkapnya, Kamis (13/6/2025).
Menurut Budi, selama ini kesehatan gigi belum menjadi perhatian utama masyarakat.
Baca juga: Sosok Andi Irwan Hamid, Bupati Pinrang Viral karena Pelesiran ke Thailand, Kemendagri: Cek Kesehatan
Banyak orang baru memeriksakan gigi ketika sudah merasa sakit, padahal pencegahan jauh lebih penting.
“Kesehatan gigi bukan hanya soal estetika. Pada anak-anak, itu berkaitan dengan asupan gizi. Pada lansia, ini berdampak pada kualitas hidup,” ujarnya.
Peradangan dan infeksi di rongga mulut dapat memicu komplikasi serius, termasuk gangguan jantung.
Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan mendorong masyarakat untuk tidak mengabaikan kesehatan gigi, dan menjadikan pemeriksaan rutin sebagai bagian dari gaya hidup.
*Empat Masalah Utama: Gigi, Hipertensi, Diabetes, Obesitas*
Selain masalah gigi, tiga masalah lainnya yang dominan ditemukan dalam pemeriksaan massal ini adalah hipertensi (tekanan darah tinggi), diabetes (gula darah tinggi), dan obesitas (kelebihan berat badan).
Ketiga kondisi tersebut merupakan penyebab utama penyakit jantung dan stroke, yang menurut data Kemenkes, merenggut lebih dari 500.000 nyawa setiap tahunnya.
Budi menekankan bahwa deteksi dini terhadap kondisi tersebut bisa menghindarkan masyarakat dari komplikasi yang fatal.
*Puskesmas Jadi Garda Depan*
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.