Jumat, 19 September 2025

Kanker Serviks Masih Jadi Ancaman Serius, Deteksi Dini dengan Pap Smear Jadi Kunci Pencegahan

Tingginya angka kejadian dan kematian akibat kanker serviks menunjukkan pentingnya deteksi dini sebagai langkah penyelamatan nyawa.

istimewa
Kasus kanker serviks pada perempuan Indonesia lumayan tinggi menyumbang angka kematian. Deteksi dini sebagai langkah penyelamatan nyawa penting dilakukan. 

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR – Kasus kanker serviks pada perempuan Indonesia lumayan tinggi menyumbang angka kematian. Deteksi dini sebagai langkah penyelamatan nyawa penting dilakukan.

Data dari Global Cancer Observatory (GLOBOCAN) mencatat bahwa pada 2022 terdapat 36.964 kasus baru kanker serviks dengan 20.706 kematian di Indonesia1.

Baca juga: Dokter: Kanker Serviks Bukan Penyakit Main-main dan Sangat Berbahaya

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyebutkan bahwa kanker serviks saat ini merupakan jenis kanker terbanyak kedua di Indonesia, dengan lebih dari 36.000 kasus baru setiap tahun.

Ironisnya, sekitar 70 persen dari kasus tersebut baru terdeteksi pada stadium lanjut, sehingga meningkatkan risiko kematian secara signifikan.

Baca juga: Ribuan Perempuan Meninggal Akibat Kanker Serviks, Revaksinasi HPV Jadi Kunci

Angka ini menegaskan pentingnya deteksi dini sebagai langkah penyelamatan nyawa.

Tingginya angka kejadian dan kematian akibat kanker serviks menunjukkan pentingnya deteksi dini sebagai langkah penyelamatan nyawa.

Pemeriksaan Pap Smear menjadi salah satu metode efektif untuk mendeteksi adanya perubahan sel pada leher rahim sebelum berkembang menjadi kanker.

Sayangnya, akses terhadap layanan ini masih belum merata, terutama bagi kelompok masyarakat prasejahtera.

Upaya peningkatan kesadaran dan akses terhadap pemeriksaan Pap Smear terus digalakkan melalui berbagai program kolaboratif.

Seperti yang digelar PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) di Desa Gunung Putri, Bogor, layanan Pap Smear gratis diberikan kepada puluhan perempuan prasejahtera sebagai bagian dari kampanye deteksi dini kanker serviks.

Program ini juga mendukung Gerakan Rencana Aksi Nasional Eliminasi Kanker Leher Rahim yang dicanangkan pemerintah, serta Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dalam menjamin akses kesehatan reproduksi yang inklusif dan berkelanjutan.

Kegiatan ini diharapkan mampu menurunkan angka penderita kanker serviks di Bogor.

Kanker serviks menjadi kasus kanker terbanyak kedua di Kabupaten Bogor pada 2024.

Kegiatan ini juga demi mendukung Gerakan Rencana Aksi Nasional (RAN) Eliminasi Kanker Leher Rahim yang diluncurkan pemerintah, serta Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) pilar ketiga tentang Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan untuk memastikan akses universal terhadap layanan kesehatan seksual dan reproduksi bagi perempuan di Indonesia.

Baca juga: Pendarahan Tak Biasa Saat Haid Tak Boleh Disepelekan, Waspada Kanker Serviks

Karin Zulkarnaen, Chief Customer & Marketing Officer Prudential Indonesia, mengungkapkan tujuan pihaknya menggelar program Pap Smear gratis ini.

"Kami ingin memberikan akses kesehatan yang merata sekaligus mendorong perempuan Indonesia untuk peduli pada kesehatan reproduksinya. Kesehatan perempuan sangatlah krusial, khususnya untuk membentuk generasi kini dan mendatang yang lebih baik, mengingat peran penting perempuan sebagai pendidik pertama bagi generasi penerus serta penggerak roda ekonomi," ujarnya. 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan