Rabu, 17 September 2025

Dokter Sebut Rokok Konvensional dan Vape Sama-sama Berbahaya untuk Anak dan Remaja

Salah satu kandungan utama yang menjadi perhatian adalah nikotin. Zat ini diketahui dapat menyebabkan adiksi atau ketergantungan. 

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: willy Widianto
YouTube
PAPARAN ASAP - Rokok konvensional maupun rokok elektrik atau vape telah lama menjadi perhatian dunia medis karena dampak buruknya terhadap kesehatan. Meski sering diklaim sebagai alternatif yang lebih aman, faktanya baik rokok konvensional maupun vape sama-sama mengandung zat-zat berbahaya yang dapat menyebabkan penyakit serius, termasuk kanker, gangguan paru, hingga serangan jantung. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Rokok konvensional maupun rokok elektrik atau vape telah lama menjadi perhatian dunia medis karena dampak buruknya terhadap kesehatan.  

Meski sering diklaim sebagai alternatif yang lebih aman, faktanya baik rokok konvensional maupun vape sama-sama mengandung zat-zat berbahaya yang dapat menyebabkan penyakit serius, termasuk kanker, gangguan paru, hingga serangan jantung.

Baca juga: Isap Vape Saat Sidang Paripurna, Anggota DPRD Tuban Ditegur Ketua Dewan, Mengaku Belum Pernah Pakai

Salah satu kandungan utama yang menjadi perhatian adalah nikotin. Zat ini diketahui dapat menyebabkan adiksi atau ketergantungan. 

Namun, nikotin bukan satu-satunya ancaman dalam sebatang rokok atau satu isapan vape. Menurut kalangan medis, rokok konvensional mengandung zat tar yang bersifat karsinogenik atau pemicu kanker. 

Sementara itu, vape juga tak kalah berbahaya karena mengandung berbagai zat kimia lain seperti formaldehida, logam berat, hingga aseton bahan kimia yang umumnya digunakan sebagai pembersih kuteks.

“Ada banyak lah zat-zat kimia yang powder-powder yang satu-satu itu. Akumulasinya, selain nikotinnya bikin adiksi, zat kimia berbahaya lainnya itu juga tadi berbahaya,"kata Dokter Spesialis Anak dr Imyadelna Ibma Nila Utama, Sp.A pada talkshow kesehatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan, Minggu (15/6/2025). 

"Jadi bisa jangka panjangnya bisa menyebabkan kanker, penyakit jantung, penyakit paru juga. Aseton juga ada di vape,” sambungnya.

Keberadaan zat seperti aseton dalam cairan vape mengejutkan banyak pihak.​ Aseton yang umumnya dikenal sebagai pelarut cat kuku, jelas bukan sesuatu yang seharusnya masuk ke dalam tubuh, apalagi ke paru-paru manusia. 

Ini menjadi indikasi kuat bahwa vape bukanlah pilihan aman seperti yang banyak diasumsikan. Secara umum, perbedaan utama antara rokok dan vape terletak pada cara pengantaran nikotin ke dalam tubuh. 

Rokok konvensional bekerja dengan membakar tembakau, sedangkan vape mengubah cairan yang mengandung nikotin menjadi aerosol melalui pemanasan. Meski berbeda cara kerja, keduanya tetap menghasilkan paparan zat berbahaya yang sama terhadap tubuh.

Baca juga: Mendagri Tito Instruksikan Kepala Daerah Perbanyak Kawasan Hijau Bebas Rokok

“Kalau dampak, maksudnya secara medis sama ya. Karena kedua-duanya itu mengandung nikotin. Cuma mungkin secara ini ya kali, secara pengantarnya. Dia mengantarkannya itu berbeda,” ujarnya. 

Dampak jangka panjang dari kedua jenis produk ini sama-sama mengancam​ Terlebih bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan remaja, paparan sejak dini dapat menyebabkan gangguan perkembangan serta meningkatkan risiko penyakit kronis di kemudian hari.

Masih banyak masyarakat yang menganggap bahwa selama tidak menghirup asap secara langsung, maka dampaknya bisa diabaikan. Padahal, zat kimia dari rokok maupun vape tetap dapat menempel di permukaan benda dan kulit, serta terhirup oleh orang-orang di sekitar.

Mitos bahwa vape lebih aman ketimbang rokok juga masih mengakar kuat di masyarakat.  Padahal, kandungan bahan kimia dalam vape belum sepenuhnya teruji secara jangka panjang. 

Baca juga: 6 Fakta Kasus Vape Obat Keras yang Menyeret Jonathan Frizzy, dari Peran hingga Kronologi Tertangkap

Keberadaan zat asing seperti propilen glikol, formaldehida, dan logam berat masih menimbulkan kekhawatiran di kalangan medis.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan