Sabtu, 16 Agustus 2025

Cacar Api Masih Sering Disalahpahami, Waspadai Nyeri Saraf Jangka Panjang

Penyakit ini memiliki dampak serius yang bisa mengganggu kualitas hidup penderitanya.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
kompas.com
Ilustras cacar. 

 


*Data Konsultasi Naik, Usia Muda Mulai Terserang*


Tren kesehatan menunjukkan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap penyakit ini. Namun, data juga mengungkap bahwa kelompok usia muda turut berisiko.


Dalam satu bulan, Halodoc mencatat rata-rata 1.000 konsultasi terkait penyakit cacar api. 


Menariknya, lebih dari 50 persen pasien berasal dari rentang usia 25–40 tahun—kelompok usia yang selama ini tidak dianggap rentan. 


Sementara dari sisi gender, 60 persen pasien adalah perempuan, dan 40 persen laki-laki. 


Data ini menunjukkan bahwa cacar api tidak lagi identik dengan kelompok lansia, tetapi bisa menyerang siapa saja, termasuk usia produktif dengan tingkat stres tinggi atau kondisi imunitas terganggu.


Risiko meningkat pada mereka yang pernah terkena cacar air, karena virus sudah ada di dalam tubuh dan bisa aktif kembali sewaktu-waktu. 


Selain itu, penderita dengan komorbid, sistem imun lemah, dan lansia lebih rentan mengalami kekambuhan.

 


*Peran Vaksinasi dan Gaya Hidup Sehat*


Vaksinasi menjadi langkah pencegahan yang direkomendasikan oleh para ahli.


Vaksin herpes zoster terbukti dapat mengurangi risiko infeksi hingga 97 persen, termasuk menurunkan kemungkinan terjadinya PHN.


Selain vaksinasi, menjaga imunitas dengan pola makan bergizi, cukup istirahat, dan mengelola stres juga menjadi bagian penting dari pencegahan.


Kesaksian dari penyintas seperti Natasha Vanessa (40) turut menggambarkan dampak berat dari cacar api. 

Halaman
123
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan