Jokowi dan Kesehatannya
Versi Dokter Tifa: Jokowi Menderita Autoimun Agresif hingga Pakai CAPD yang Buat Perutnya Menonjol
Dokter Tifa sebut Jokowi menderita penyakit Autoimun Agresif, soal perut Jokowi yang menonjol diduga karena pakai CAPD, apa itu?
Penulis:
Theresia Felisiani
Ia pun menegaskan bahwa kekhawatirannya terhadap kondisi kesehatan Jokowi tidak terkait dengan perbedaan pandangan politik.
"Karena berulangkali saya sampaikan, saya mengkhawatirkan kesehatan Pak JW, terlepas dari saat ini kita berseberangan. Padahal bukan maksud saya untuk menjadi lawan beliau atau apa. Yang saya lakukan adalah menegakkan kebenaran soal ijazah. Kalau dengan itu beliau tersinggung dan memusuhi saya, ya kita lihat saja bagaimana kebenaran itu akan membela dirinya sendiri," ujarnya.

Kembali membahas soal kondisi medis, Dokter Tifa menjelaskan bahwa penyakit Autoimun Agresif dapat berkembang sangat cepat menuju kondisi terminal hanya dalam waktu kurang dari enam bulan.
Gejalanya antara lain: perubahan kulit yang ekstrem, gatal luar biasa, sarkopenia atau penyusutan massa otot yang cepat, kelemahan tubuh, hingga penurunan berat badan drastis.
Ia juga menyebut kemungkinan kerusakan organ, terutama ginjal dan sistem imun, yang bisa disebabkan oleh penyakit seperti Lupus Nephritis stadium IV-V, Rapid Progressive Glomerulonephritis (RPGN), hingga Scleroderma Renal Crisis—semuanya berpotensi merusak ginjal hanya dalam hitungan minggu.
"Sebagai dokter dan sesama manusia, saya khawatir terhadap kesehatan beliau," ucapnya.
Menurut Dokter Tifa, dalam kondisi seperti ini, CAPD justru tidak cukup memadai.
Dokter Tifa: Hoaks Jokowi Alergi Kulit Biasa, Ini Sakit Berat
Ia pun membantah klaim bahwa kondisi Jokowi hanya akibat alergi kulit ringan pasca kunjungan ke Vatikan.
"Justru yang hoaks adalah, orang yang mengatakan ini hanya alergi kulit biasa," tegasnya. "Sekali lagi, ini sakit berat. Berat sekali."
Ia pun menyarankan agar Jokowi segera dirawat secara intensif di rumah sakit terbaik dunia, dan menyebut China sebagai opsi yang mungkin relevan karena faktor hubungan darah.
"Apakah negara masih memfasilitasi mantan presiden untuk mendapatkan perawatan terbaik?" tanyanya menutup pernyataan.
Lantas Apa Itu CAPD?
Melansir laman Alodokter, CAPD (continuous ambulatory peritoneal dialysis) merupakan metode cuci darah yang dilakukan lewat perut.
Metode ini memanfaatkan selaput dalam rongga perut (peritoneum), yang memiliki permukaan luas dan banyak jaringan pembuluh darah, sebagai filter alami ketika dilewati oleh zat sisa.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.