Gagal Jantung dan Serangan Jantung Apakah Sama? Berikut Penjelasan Dokter
Keduanya sering dianggap sama, padahal jika serangan jantung tidak tertangani dengan baik maka bisa berujung gagal jantung.
Penulis:
Rina Ayu Panca Rini
Editor:
Willem Jonata
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dr. Novi Yanti Sari, Sp.JP menjelaskan terkait gagal jantung dan serangan jantung.
Keduanya sering dianggap sama, padahal jika serangan jantung tidak tertangani dengan baik maka bisa berujung gagal jantung.
Dr. Novi menerangkan, gagal jantung adalah kondisi yang diakibatkan oleh gangguan fungsi otot jantung (miokard).
Baca juga: Serangan Jantung jadi Penyebab Gustiwiw Meninggal, sang Ibu Sebut Putranya Tak Pernah Sakit
Kondisi ini menyebabkan jantung tidak mampu memompa darah dengan efektif dan bisa berkembang secara bertahap dan bersifat kronis.
Dokter Novi menerangkan, gejala awal yang paling umum dari gagal jantung adalah mudah merasa lelah.
Jika aktivitas sebelumnya dapat dilakukan dengan mudah, saat mengalami gagal jantung menjadi terasa berat atau tidak lagi mampu dilakukan.
Juga sesak nafas yang semakin memburuk saat berbaring, terutama di malam hari dan biasanya membaik saat pasien duduk.
Serta gejala paroxysmal nocturnal dyspnea (PND), yaitu sesak nafas yang tiba-tiba muncul saat tidur dan membuat pasien terbangun di malam hari.
Peningkatan berat badan yang cepat akibat penumpukan cairan, bengkak pada tungkai atau pergelangan kaki, serta pada kondisi yang lebih berat, pembengkakan meluas hingga ke perut (asites).
Sementara itu, serangan jantung atau infark miokard terjadi secara mendadak akibat penyumbatan pada pembuluh darah koroner yang menyuplai otot jantung.
“Jika tidak ditangani dengan segera dan tepat, serangan jantung dapat merusak jaringan otot jantung dan berujung pada gagal jantung di kemudian hari,”tutur dia ditulis Kamis (26/6/2025).
Penanganan Gagal Jantung
Ia menerangkan, penanganan gagal jantung dapat dimulai sejak dini atau sebelum timbul komplikasi berat.
Penanganan sejak dini ini bisa memberikan hasil yang jauh lebih baik.
Banyak pasien dengan pengobatan dan pemantauan yang tepat, mampu menjalani hidup dengan gejala minimal dan menghindari rawat inap berulang dalam jangka panjang.
Sebaliknya, jika diagnosis dan terapi terlambat atau pasien tidak mendapatkan penanganan yang optimal, kondisi dapat memburuk secara progresif dan berdampak negatif pada harapan hidup.
Pasien gagal jantung perlu ditangani dengan tim multidisiplin.
Selain itu pasca pengobatan, pasien gagal jantung akan dipantau secara menyeluruh, mulai dari pemantauan berat badan, kepatuhan minum obat, dan pasien juga diingatkan kapan harus kontrol atau cek darah kembali.
“Kami bisa menangani pasien dengan gagal jantung baik saat kondisi awal hingga stadium lanjut. Didukung dengan alat medis canggih seperti LVAD dan ECMO serta Advanced Cardiac Care Clinic (ACCC),” papar dokter di RS Siloam Kebon Jeruk dan Lippo Village ini.
Penanganan Serangan Jantung
Serangan jantung bisa terjadi kapan saja dan di mana saja.
Karena itu penting mengetahui cara pertolongan pertama serangan jantung pada diri sendiri dan orang lain.
Saat serangan jantung langsung Anda alami maka segeralah bisa menghubungi IGD terdekat, melonggarkan pakaian dan berusaha untuk tidak panik.
Sementara jika terjadi pada orang lain, Anda bisa melakukan pertolongan pertama dengan bentuk memberikan PJP (CPR) serta segera menghubungi ambulans.
Manajer: Ricky Siahaan Gitaris Seringai Alami Serangan Jantung Pertama pada 2014 Silam |
![]() |
---|
Ricky Seringai Meninggal karena Serangan Jantung, Jenazah akan Dimakamkan Sabtu, 26 April 2025 |
![]() |
---|
Penyebab Paus Fransiskus Meninggal: Stroke Diikuti Koma dan Gagal Jantung |
![]() |
---|
Ricky Siahaan Seringai Meninggal, Serangan Jantung saat Tur di Jepang |
![]() |
---|
Alika Islamadina Cerita Riwayat Penyakit Neneknya, Pernah Idap Kanker dan Gagal Jantung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.