Selasa, 26 Agustus 2025

Kanker Serviks Mengintai Perempuan Indonesia, Dokter Sarankan Vaksin HPV untuk Mencegah

Dokter meyakinkan cara efektif mencegah kanker serviks adalah dengan vaksin Human Papillomavirus (HPV). 

Tribun Jatim/Purwanto
VAKSINASI - Sejumlah remaja saat dilakukan Vaksin HPV (Human Papillomavirus) yang digelar Polresta Malang Kota dalam rangka HUT Bhayangkara ke-79 di Ballroom Polresta Malang Kota, Jawa Timur, Kamis (26/6/2025). Polresta Malang Kota menggelar Vaksin HPV dan Pap Smear sebanyak 200 peserta untuk mencegah dan mendeteksi kanker serviks pada perempuan. TRIBUN JATIM/PURWANTO 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kanker serviks masih menjadi momok bagi perempuan di Indonesia. 

Meski sudah tersedia vaksin pencegahannya, jumlah kasus kanker serviks di Indonesia masih tergolong tinggi. 

Baca juga: Wanita Sudah Menikah Apakah Tetap Perlu Vaksinasi HPV?

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi (kebidanan dan kandungan) dr. Brian Prima Artha, Sp.OG(K) ungkap cara efektif mencegah kanker serviks adalah dengan vaksin Human Papillomavirus (HPV). 

"Ini satu-satunya (cara) kanker yang bisa dicegah menggunakan vaksin,” ungkapnya dalam talkshow yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan, Rabu (9/7/2025). 

Ia menjelaskan bahwa kanker serviks merupakan salah satu dari empat kanker terbanyak yang menyerang organ kewanitaan.

Baca juga: Irma Hutabarat Kenang Perjuangan Irianti Erningpraja Melawan Kanker Serviks

Lebih lanjut, dr. Brian mengungkap bahwa penyebab utama dari kanker serviks sudah diketahui secara ilmiah, yakni infeksi Human Papillomavirus (HPV). 

“Kanker serviks ini merupakan salah satu, setahu saya baru ada dua, yang penyebabnya benar-benar diketahui,” jelasnya.

Virus HPV sendiri terdiri dari lebih dari 200 subtipe, namun hanya beberapa tipe yang berisiko tinggi menyebabkan kanker. 

Di antaranya tipe 16 dan 18, yang dikatakan bertanggung jawab terhadap sekitar 70 persen kasus kanker serviks.

Meski sebagian besar penularan HPV terjadi melalui hubungan seksual, dr. Brian mengingatkan bahwa penularan non-seksual juga mungkin terjadi. 

“HPV itu bisa ditularkan atau bisa ditransmisikan dengan cara-cara yang non-seksual,” imbuhnya. 

Ia pun menyinggung penelitian yang menemukan HPV pada telapak tangan remaja perempuan yang belum aktif secara seksual.

Dengan kondisi seperti ini, dr. Brian menyarankan pencegahan lebih awal, yakni dengan vaksinasi HPV.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan