Sasaran Diperluas, Mengapa Anak Laki-laki Juga Harus Divaksin HPV?

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus mengejar cakupan imunisasi human papilloma virus (HPV).

Tak hanya untuk anak perempuan, anak laki-laki berusia di bawah 15 tahun juga akan diberikan virus HPV.

Baca juga: Waspada! HPV Bukan Hanya Ancaman untuk Perempuan, Pria Juga Berisiko Tinggi

“Program imunisasi HIV secara nasional ini dilaksanakan dengan baik di sekolah dasar, Madrasah Ibtidaiah dan semua lembaga lain yang dapat menjangkau populasi sasaran termasuk yang tidak bersekolah (anak perempuan dan laki-laki),” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi dalam kegiatan konferensi pers, Jumat (13/6/2025).

Program pemberian vaksinasi HPV nasional ini dinilai mendesak karena angka kematian akibat kanker serviks terus meningkat.

Di Indonesia kanker serviks menjadi penyebab kematian tertinggi kedua pada perempuan.

Baca juga: Cegah Kanker Serviks, BUMN Asuransi TNI-Polri Ini Buka Layanan Screening Virus HPV

“Setiap hari ada sekitar 56 kematian akibat kanker serviks. Harus diingat bahwa satu-satunya kanker yang bisa dieliminasi dengan vaksinasi adalah kanker serviks ini,” sebut Nadia.

Lalu mengapa laki-laki juga memerlukan vaksin HPV?

Nadia mengatakan, vaksin HPV diberikan untuk mencegah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh hubungan seksual.

“Kita tidak pernah tahu kapan infeksi virus terjadi. Infeksi HPV itu biasanya berupa kutil-kutil saja yang kadang kita merasakan. Kutil bisa ada di kulit tetapi juga ada di organ kemaluan perempuan dan laki-laki,” tutur dia.

Infeksi HPV pada pria ujar Nadia, bisa mengakibatkan berbagai masalah kesehatan.

Seperti kutil kelamin, kanker anus dan penis.

Pemberian vaksin HPV pada laki-laki bukan hanya untuk melindungi laki-laki dari ancaman kesehatan melainkan juga menekan penularan HPV keseluruhan di masyarakat.

Kapan dilaksanakan?

Terdapat dua fase pemberian imunisasi tersebut.