Jumat, 26 September 2025

RSV Mengintai Ibu Hamil, Ancaman Serius yang Sering Diremehkan

RSV dapat memicu gangguan pernapasan berat, rawat inap intensif, hingga komplikasi serius bagi janin.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
canalc.com.ar
LUSTRASI IBU HAMIL - Dokter Subspesialis Fetomaternal dr. Reza Tigor Manurung, Sp.OG, Subsp.KFM mengatakan, banyak calon orangtua yang cemas dan penuh pertanyaan tentang kondisi bayi dalam kandungan. Untuk itu, dokter yang praktik di di Women’s Health Center Bethsaida Hospital ini mengatakan, diagnosis prenatal membantu mendeteksi kemungkinan kelainan atau kondisi khusus pada janin sejak dini sehingga calon orangtua bisa lebih siap, baik secara medis maupun emosional—menghadapi kehamilan dan persalinan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Virus Respiratory Syncytial Virus (RSV) selama ini dikenal sebagai penyakit pernapasan yang menyerang anak-anak. 

Namun, para ahli kini menyoroti satu kelompok lain yang juga sangat rentan terhadap infeksi ini ibu hamil.

Infeksi RSV pada ibu hamil bukan sekadar batuk-pilek biasa. 

Dalam kasus tertentu, virus ini dapat memicu gangguan pernapasan berat, rawat inap intensif, hingga komplikasi serius bagi janin.

Baca juga: Lagi Batuk Pilek, Bagaimana Cara Membedakan Itu Sakit Covid-19, Flu, RSV, Alergi dan Asma?

Kondisi ini membuat vaksinasi RSV bagi ibu hamil menjadi langkah pencegahan krusial bukan hanya untuk sang ibu, tapi juga demi perlindungan si kecil sejak dalam kandungan.

Ketua Himpunan Obstetri dan Ginekologi Sosial Indonesia (HOGSI), Prof. Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, Sp.OG(K), Subsp. Obginsos, MPH, mengingatkan bahwa sistem kekebalan tubuh ibu hamil secara fisiologis memang mengalami penurunan.

Sehingga rentan terhadap berbagai infeksi, termasuk RSV.

"Dan ini kalau ibunya yang kena, nanti kita lihat ada datanya, ibunya pun terancam untuk masuk ICU karena orang hamil itu daya tahannya lemah. Sehingga dia kena, dulu zaman covid saya paling takut kalau pasien saya hamil kena covid,” kata Prof Dwiana dalam diskusi media di Jakarta, Kamis (7/8/2025). 

Kondisi ini, lanjutnya, bisa berkembang sangat cepat. 

Gejala awal yang ringan seperti sesak napas dan batuk dapat berubah drastis menjadi pneumonia atau gagal napas hanya dalam hitungan hari. 

Bahkan, risiko meninggal dunia lebih tinggi dibandingkan dengan pasien yang tidak sedang hamil.

Prof Dwiana pun menyarankan agar ibu hamil lebih disiplin menjaga jarak dari sumber infeksi, termasuk menghindari kunjungan ke rumah sakit atau tempat ramai jika tidak penting. 

Bayi di Bawah 6 Bulan Tidak Bisa Divaksin

Salah satu alasan vaksin RSV diberikan pada ibu hamil adalah karena bayi di bawah usia 6 bulan belum bisa menerima vaksin langsung. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan