Minggu, 10 Agustus 2025

Sering Berdiri Lama di KRL? Dokter Bagikan Tips Ampuh Cegah Varises

Berdiri diam dalam waktu lama menjadi salah satu faktor risiko utama terjadinya insufisiensi vena atau varises.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Vasara/ Kompas.com
Ilustrasi varises. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bagi sebagian pekerja yang setiap hari menempuh perjalanan jauh dengan kereta rel listrik atau KRL, berdiri berjam-jam di gerbong penuh sudah menjadi rutinitas. 

Dari Jakarta ke Bogor, atau sebaliknya, 1–2 jam berdiri tanpa bergerak sering kali dianggap hal biasa. 

Namun, di balik kebiasaan itu, diam berdiri lama dapat memicu masalah kesehatan yang tak disadari yaitu varises.

Baca juga: Bukan Hanya Orang Tua, Anak Muda Juga Bisa Terkena Varises, Ini Penyebabnya 

Dokter Spesialis Bedah Subspesialis Bedah Vaskular RS Pondok Indah, dr. Charley Dokma Tua Simanjuntak, Sp. B, Subsp. B.V.E. (K), mengingatkan bahwa berdiri diam dalam waktu lama menjadi salah satu faktor risiko utama terjadinya insufisiensi vena atau varises.

"Berdiri diam itu satu faktornya. Tidak bisa ngapain-ngapain," ungkap dr Charley pada diskusi media di Jakarta, Jumat (8/8/2025). 

Menurutnya, pekerja yang terpaksa berdiri lama di transportasi umum perlu melakukan “kompensasi” untuk menjaga kesehatan pembuluh darah kaki. 

Salah satunya adalah memperkuat otot kaki melalui olahraga rutin.

"Udah tahu akan punya episode-episode perjuangan itu kan, kompensasi. Berarti setiap hari ada perkuat otot-otot kakinya," kata dr. Charley.

Olahraga seperti calf raise, jalan kaki, atau bersepeda ringan bisa membantu otot betis bekerja lebih optimal memompa darah kembali ke jantung. 

Dengan begitu, penumpukan darah kotor di kaki dapat dicegah.

Selain olahraga, dr. Charley juga menyarankan penggunaan stoking kompresi yang tepat. 

Namun, ia mengingatkan untuk memilih ukuran sesuai hasil pengukuran kaki, bukan asal beli secara online tanpa panduan.

"Kalau kekecilan bukannya bantu, malah lecet. Baiknya kalau mau konsul (ke dokter), silakan banget lah," ujarnya.

Tanda-tanda awal yang perlu diwaspadai meliputi kaki terasa berat, sering kesemutan, atau bengkak pada betis dan pergelangan kaki. 

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan