Rabu, 27 Agustus 2025

Balita Tewas karena Cacingan Akut

Penjelasan Lengkap Kemenkes Soal Penyebab Kematian Balita di Sukabumi, Bukan Cacingan, Tapi Sepsis 

Ini penjelasan lengkap Kemenkes terkait penyebab meninggalnya R yang sempat viral disebut karena cacingan akut.

Kolase Instagram Rumah Teduh/Akbar Permana
KISAH PILU RAYA - Kasus balita Raya(3) menyita perhatian publik beberapa waktu belakangan ini. Kesedihan mendalam dirasakan masyarakat saat melihat cuplikan video Raya yang sedang terkapar dirawat di rumah sakit lantaran tubuhnya dipenuhi cacing. Raya menghembuskan napas terakhir pada Juli 2025 lalu. Dalam video yang diunggah di akun Instagram @rumah_teduh_sahabat_iin, disebutkan bahwa Raya meninggal dunia dengan tubuh penuh cacing.Ini penjelasan lengkap Kemenkes terkait penyebab meninggalnya R yang sempat viral disebut karena cacingan akut. 

Hal senada disampaikan dokter spesialis anak, Prof. dr. Anggraini, Sp.A(K) mengatakan, berdasarkan pemeriksaan, ditemukan adanya infeksi di susunan saraf pusat dan sepsis.

Ditambahkan cacing dewasa tidak masuk ke otak, paru dan jantung karena ukurannya yang besar.

"Larva cacing gelang memang memiliki siklus hidup melalui pembuluh darah dan saluran napas yang kadang menyebabkan gangguan nafas, namun tidak menyebabkan kematian," jelasnya. 


Apakah sepsis, pemicu kematian balita R?

Lantas apakah sepsis itu? 

Dari berbagai artikel kesehatan diketahui sepsis ini dalah suatu kondisi yang meski jarang terjadi sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kegagalan organ vital tubuh seperti paru-paru dan ginjal.

Kondisi ini terjadi akibat peradangan yang disebabkan oleh infeksi.

Peradangan tersebut kemudian menyebabkan pembekuan darah yang menghambat aliran darah di arteri.

Akibatnya, organ vital dalam tubuh tidak mendapatkan nutrisi dan oksigen yang diperlukan.

Apa yang terjadi saat Sepsis?

Saat istem imun melepaskan zat kimia untuk melawan infeksi.


Zat ini justru menyebabkan peradangan menyebar ke seluruh tubuh.

Akibatnya, terjadi kerusakan jaringan, penurunan aliran darah, dan gagal organ seperti ginjal, paru-paru, atau jantung

Syok septik dapat diidentifikasi melalui kondisi sepsis yang parah dengan tekanan darah yang sangat rendah dan tidak dapat diatasi dengan pemberian cairan melalui infus. 

Pada kasus syok septik, kemungkinan kematian mencapai 50 persen


Beberapa tanda sepsis yang dapat dikenali antara lain:

• Kebingungan atau kehilangan arah.

• Kesulitan bernapas atau bernapas dengan cepat.

• Detak jantung yang cepat.

• Demam, menggigil, atau merasa sangat dingin.

• Nyeri atau rasa tidak nyaman yang parah.

• Kulit lembap atau berkeringat.

• Produksi urin yang berkurang.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan