Susu Bukan Satu-satunya Sumber Gizi, Ini Cara Menyusun Piring Seimbang untuk Kesehatan Tubuh
Seiring berkembangnya pengetahuan gizi, muncul pertanyaan penting: benarkah susu adalah kunci utama tubuh sehat dan kuat?
Bagi mereka yang tidak cocok minum susu, entah karena alergi atau intoleransi laktosa, ada banyak alternatif sumber gizi yang sama baiknya.
Lebih lanjut dr. Santi menjelaskan, kalsium bisa diperoleh dari ikan teri, tahu, tempe, bayam, brokoli, kacang almond, hingga biji wijen.
Sementara sumber protein dapat ditemukan dalam telur, ayam, ikan, dan kacang-kacangan.
“Prinsipnya, makanlah beragam. Jangan terpaku pada satu makanan, karena yang membuat tubuh kuat adalah keseimbangan, bukan kesempurnaan,” ujarnya.
Namun, banyak orang masih mengaitkan susu dengan status sosial atau prestise kesehatan.
Dalam banyak keluarga urban, minum susu menjadi simbol kemapanan, sementara anak yang tidak suka susu kadang dianggap “kurang gizi”.
Padahal, menurut dr. Santi, hal itu hanyalah persepsi lama yang perlu diluruskan.
“Susu bagus, tapi bukan satu-satunya yang bagus. Kalau kita sudah makan beragam dan bergizi seimbang, tanpa susu pun tubuh tetap sehat,” jelasnya.
Kesadaran baru ini penting, terutama di tengah tantangan modern yang membuat pola makan sering tidak seimbang.
Banyak orang yang terbiasa makan terburu-buru, mengandalkan makanan instan, atau melewatkan sayur dan buah.
Sementara susu, karena mudah diminum dan praktis, sering dijadikan “penebus dosa” setelah makan sembarangan.
Padahal, tidak ada satu minuman pun yang bisa menetralkan gaya hidup tidak sehat.
Prinsip piring seimbang mengajarkan kita untuk memperlakukan tubuh dengan bijak.
Setiap warna di piring punya makna, hijau dari sayuran untuk serat dan vitamin, oranye dari buah untuk antioksidan, cokelat dari serealia untuk energi, dan putih dari sumber protein seperti telur atau ikan.
Susu bisa melengkapi, tapi bukan satu-satunya pemeran utama.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.