Sabtu, 1 November 2025

Jangan Tertipu 'Lebih Aman', Dokter Ungkap Risiko Stroke dari Vape

Zat nikotin dalam berbagai bentuk tetap berbahaya bagi pembuluh darah dan dapat meningkatkan risiko stroke, termasuk pada usia muda.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Febri Prasetyo
Istimewa
ILUSTRASI STROKE - Zat nikotin dalam berbagai bentuk tetap berbahaya bagi pembuluh darah dan dapat meningkatkan risiko stroke, termasuk pada usia muda. 

Ringkasan Berita:
  • Dokter menyebut dampak nikotin terhadap tubuh tetap sama, baik berasal dari rokok biasa maupun elektronik.
  • Nikotin menyebabkan dinding pembuluh darah luka dan menumpuk plak sehingga menyempit perlahan.
  • Tak hanya otak, pembuluh darah ke mata juga bisa terdampak karena aktivitas merokok berat. 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Tren vape atau e-cigarette semakin populer di kalangan anak muda. 

Banyak yang menganggap vape lebih aman dibandingkan dengan rokok konvensional.

Padahal secara medis, zat nikotin dalam berbagai bentuk tetap berbahaya bagi pembuluh darah dan dapat meningkatkan risiko stroke, termasuk pada usia muda.

Dokter Spesialis Neurologi Subspesialis Neurovaskular RS Pondok Indah, Bambang Tri Prasetyo, Sp.N, Subsp.N.I.O.O.(K), FINS, menegaskan bahwa dampak nikotin terhadap tubuh tetap sama, baik berasal dari rokok biasa maupun elektronik.

“Yang harus dipahamin, nikotin dan sejenisnya itu merusak dinding pembuluh darah. Karena rokok ini mau apa yang baru-baru, sebenarnya poinnya kayaknya sama, tetap merusak dinding pembuluh darah,” ujar Bambang dalam media briefing virtual, Kamis (30/10/2025).

Menurutnya, kerusakan pembuluh darah akibat nikotin sering mengenai area leher, khususnya arteri karotis, pembuluh darah besar yang memasok darah ke otak.

Proses Kerusakan dan Tanda Awal Stroke

Kerusakan pembuluh darah tidak terjadi dalam semalam.

Nikotin menyebabkan dinding pembuluh darah luka dan menumpuk plak sehingga menyempit perlahan.

Kondisi ini dapat memicu Transient Ischemic Attack (TIA), yaitu “serangan stroke mini” yang menyebabkan kelumpuhan atau kelemahan sesaat dan kemudian pulih.

“Mungkin awal-awal dia hanya serangan TIA. Jadi lumpuh sebelah, sekian menit atau jam, dia pulih,” kata Bambang.

Baca juga: Bukan Hanya Sebabkan Hipertensi, Masalah Gigi Ternyata Berisiko Picu Stroke

TIA merupakan alarm keras bahwa suplai darah ke otak mulai terganggu. Pemeriksaan seperti USG karotis, CT scan kontras, atau angiografi sangat diperlukan untuk melihat tingkat penyempitan pembuluh darah.

Risiko pada Mata: “Stroke Mata"

Tak hanya otak, pembuluh darah ke mata juga bisa terdampak karena aktivitas merokok berat. 

Kondisi ini sering disebut stroke mata, ditandai gangguan penglihatan mendadak hingga gelap total.

“Makanya ada istilah strok mata, karena tiba-tiba dia gelap,” ujar Bambang.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved