Mikroplastik di Air Hujan Bisa Menempel di Kulit, Ini Dampak Jangka Panjang
Mikroplastik yang dari penelitian BRIN ada pada air hujan di Jakarta dan sekitarnya juga bisa berdampak pada kesehatan kulit.
Ringkasan Berita:
- BRIN mempublikasikan jika hujan di Jakarta mengandung mikroplastik.
- Ternyata, mikroplastik juga bisa berdampak pada kesehatan kulit.
- Dokter Dermatologi, Venereologi dan Estetika Arini Astasari Widodo menjelaskan dampak mikroplastik secara umum.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)mempublikasikan penelitiannya jika hujan di Jakarta mengandung mikroplastik.
Ternyata, mikroplastik juga bisa berdampak pada kesehatan kulit.
Baca juga: Ada Mikroplastik di Air Hujan, Dokter Kulit Ungkap Cara Bersihkan Wajah Setelah Terpapar
Dokter Dermatologi, Venereologi dan Estetika Arini Astasari Widodo menjelaskan, secara umum, kulit sehat cukup efektif menahan partikel seperti mikroplastik.
Namun, pada kondisi kering, luka, terbakar matahari maupun dermatitis atopik, barier kulit menjadi lebih mudah ditembus partikel-partikel kecil.
"Efek langsung mikroplastik tidak segera tampak namun paparan yang berulang dan kronik berpotensi menyebabkan gangguan kulit jangka panjang," kata dia saat dihubungi di Jakarta, Jumat (31/10/2025).
Efek Mikroplastik Bisa Serius pada Orang dengan Jenis Kulit ini
Partikel mikroplastik yang menjadi bagian lingkungan di udara dapat bersentuhan langsung dengan kulit setiap hari.
Dokter lulusan Universitas Indonesia ini menyebut, dari sisi dermatologi lingkungan, ini adalah bentuk dermatotoksikologi baru.
Baca juga: Ada Cemaran Mikroplastik di Udara Jabodetabek, Menkes Ingatkan Pakai Masker dan Kurangi Sampah
"Paparan jangka panjang dari partikel yang tidak terlihat mata, namun berpotensi menimbulkan efek biologis pada kulit," tutur dr Arini.
Penelitian di berbagai negara menunjukkan mikroplastik berukuran di bawah 10 mikrometer dapat menempel di permukaan kulit, menembus lapisan kulit yang rusak, dan memicu reaksi peradangan kronik.
Lebih lanjut, pada orang dengan penyakit autoimun kulit seperti lupus atau psoriasis, paparan partikel mikroplastik berpotensi memperburuk peradangan melalui mekanisme oxidative stress dan aktivasi sistem imun nonspesifik.
Hal ini dapat memperberat penyakit.
Selain itu, bagi individu dengan alergi berat atau eksim atopik, mikroplastik dapat bertindak sebagai hapten (zat pemicu alergi) yang menempel pada protein kulit, sehingga meningkatkan risiko timbulnya dermatitis alergi berulang.
Cara Cuci Wajah yang Tepat
Dokter lulusan Universitas Indonesia ini membeberkan, cara mencuci wajah yang aman dan tepat pasca terkena air hujan.
"Biasakan membersihkan kulit setelah terpapar hujan atau debu kota, karena mikroplastik dapat menempel pada keringat dan minyak kulit," ujar dia.
Langkah pertama, gunakan sabun lembut tanpa SLS (Sodium Lauryl Sulfate).
Hindari sabun antiseptik keras yang dapat merusak lapisan pelindung alami kulit.
Cuci wajah dan tubuh dengan air bersih serta sabun ringan dapat membantu mengurangi akumulasi partikel tersebut.
Selain mencuci wajah, ia mengingatkan, untuk rutin memakai skincare.
Pakai pelembap dengan kandungan ceramide atau niacinamide.
Lalu, gunakan pakaian pelindung dan sunscreen saat aktivitas luar ruangan.
Sunscreen tidak hanya mencegah efek ultraviolet, tetapi juga berfungsi sebagai lapisan tambahan yang mengurangi kontak langsung partikel dengan kulit.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.