Kamis, 6 November 2025

Kebiasaan yang Tak Disadari Hambat Kesembuhan Luka, Meniup Luka Salah Satunya

Faktor penghambat kesembuhan luka sering kali berasal dari kebiasaan sederhana yang jarang disadari. 

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
superball.id
ILUSTRASI - Jorge Lorenzo Usai Kecelekaaan di Sirkuit Twin Ring Motegi. Kakinya diperban. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Banyak orang yakin luka kecil akan sembuh sendiri. Tetapi dalam praktik sehari-hari, penyembuhan bisa lebih lama dari yang diharapkan. 

Rasa cekit-cekit berhari-hari, kemerahan tak kunjung hilang, hingga bekas menghitam adalah tanda proses pemulihan tidak berjalan optimal.

Faktor penghambat kesembuhan luka sering kali berasal dari kebiasaan sederhana yang jarang disadari. 

Di tengah kesibukan, tubuh tetap memerlukan dukungan agar sistem regenerasi bekerja baik.

Menurut Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Indonesia (PP PABI) Dr. Heri Setyanto, Sp.B, FINACS, penanganan luka membutuhkan pendekatan tepat untuk mencegah komplikasi.

Tidak Membersihkan Luka dengan Benar

Banyak orang mengusap luka sekadarnya menggunakan tisu atau kain, bahkan langsung menempelkan plester tanpa mencuci terlebih dahulu. 

Baca juga: Penanganan Luka Bagi Penderita Diabetes

Padahal kotoran mikro bisa memicu infeksi dan inflamasi.

Membersihkan dengan air mengalir, cairan saline, atau air mineral baru adalah langkah sederhana yang berpengaruh besar.

Membiarkan Luka Terbuka Terlalu Lama

Kebiasaan "biarkan saja biar cepat kering" masih sangat umum. Namun Dr. Heri menegaskan pentingnya menjaga kelembapan seimbang.

“Dengan ditutup, itu akan menjadi moist. Dan itu akan mempercepat pertumbuhan luka, dengan ditutup sudah membaik, itu kita rawat," ungkapnya pada acara *Leukoplast Red First Aid - Press Conference Launch, Edukasi Perawatan Luka Ringan #BedaLukaBedaPlester di Jakarta Pusat, Rabu (5/11/2025).

Luka yang terlalu kering bisa membentuk keropeng tebal yang menghambat regenerasi, membuat kulit terasa tertarik, dan meningkatkan risiko bekas.

Meniup Luka atau Mengoleskan Bahan Tak Steril

Kebiasaan meniup luka masih sering dilakukan, terutama pada anak. Padahal udara dari mulut membawa bakteri.

Begitu pula penggunaan bahan rumah tangga seperti pasta gigi, kopi, minyak, bawang, hingga balsem. 

Bahan ini tidak dirancang untuk jaringan luka dan berpotensi memicu iritasi.

Menggaruk Keropeng atau Melepas Plester Terlalu Sering

Rasa gatal saat luka mulai sembuh merupakan hal normal. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved