Benjolan di Leher Sering Diabaikan, Tak Terasa Sakit Tapi Lambat Laun Ganggu Kualitas Hidup
Operasi harus dilakukan jika nodul menekan saluran napas, ukuran besar dan mengganggu penampilan dan dicurigai ganas.
Ringkasan Berita:
- Nodul tiroid berupa benjolan pada leher
- Mayoritas nodul tiroid bersifat jinak
- Tidak menimbulkan rasa sakit, tapi lambat laun bisa mengganggu kenyamanan bahkan kehidupan sosial
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Banyak orang baru sadar ada benjolan di leher ketika bercermin atau saat memakai jilbab dan merasakan perubahan.
Bagi sebagian orang, nodul tiroid kecil ini, mungkin tidak terasa apa-apa.
Namun pada kasus tertentu, nodul tiroid jinak bisa mengganggu kenyamanan, bahkan kehidupan sosial.
Fenomena ini kerap terjadi diam-diam. Tidak menimbulkan rasa sakit, tetapi pelan-pelan memengaruhi cara bicara, cara menelan, hingga rasa percaya diri.
Baca juga: Gangguan Tiroid Bisa Sebabkan Sulit Hamil hingga Keguguran, Dokter Ingatkan Deteksi Dini
Nodul tiroid adalah pertumbuhan jaringan pada kelenjar tiroid yang bisa berupa penebalan jaringan tiroid (adenoma), kantung berisi cairan (kista) atau campuran jaringan padat dan cair.
“Mayoritas nodul tiroid bersifat jinak. Namun, pemeriksaan diperlukan karena sebagian kecil dapat berkembang menjadi kanker,” jelas Spesialis Endokrin RS Pondok Indah – Puri Indah dr. M. Ikhsan Mokoagow, pada keterangannya, Selasa (4/11/2025).
Gejala yang Harus Diwaspadai
Nodul tiroid sering tidak menimbulkan keluhan, tetapi beberapa pasien merasakan:
1. Benjolan yang terlihat atau dapat diraba
2. Rasa mengganjal saat menelan
3. Suara serak
4. Mudah cemas atau berdebar jika nodul aktif hormon
5. Rasa penuh di leher
Jika keluhan ini mengganggu aktivitas sehari-hari, konsultasi perlu segera dilakukan.
Siapa yang Berisiko?
Beberapa faktor yang meningkatkan risiko nodul tiroid:
1. Perempuan (lebih sering dibanding pria)
2. Riwayat keluarga gangguan tiroid
3. Paparan radiasi leher
4. Kekurangan yodium
5. Usia di atas 30 tahun
Meski begitu, anak-anak juga dapat mengalami kondisi ini.
Pemeriksaan yang Diperlukan
Diagnosis nodul tidak hanya dari melihat benjolan. Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan.
Langkah pemeriksaan ini membantu pasien merasa aman dan menghindari ketidakpastian.
Perlu Operasi?
Tidak semua nodul harus dioperasi. Banyak nodul jinak hanya membutuhkan pemantauan berkala.
Operasi biasanya dipilih bila nodul menekan saluran napas, ukuran besar dan mengganggu penampilan dan dicurigai ganas
Namun kini opsi semakin variatif. Salah satunya adalah Radiofrequency Ablation (RFA) untuk nodul jinak tertentu, yang menawarkan penanganan tanpa sayatan besar.
Selain penanganan medis, langkah sehari-hari dapat membantu.
Seperti konsumsi makanan kaya yodium alami (rumput laut, ikan laut).
Kelola stres dan tidur cukup, hindari konsumsi suplemen herbal tanpa rekomendasi dokter dan lakukan pemeriksaan rutin, terutama bila ada riwayat keluarga
Tubuh memiliki cara memberi sinyal. Mendengarkan dan memerhatikannya adalah bentuk kasih pada diri sendiri.
(Tribunnews.com/ Aisyah Nursyamsi)
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
| Sering Begadang Berisiko Diabetes, Dokter Beri Penjelasan |
|
|---|
| Konsumsi Minuman Pahit Turunkan Kadar Gula dalam Darah Ternyata Mitos |
|
|---|
| Penggunaan Insulin Berlebihan Bisa Sebabkan Hipoglikemia, Ketahui 5 Langkah Pencegahan |
|
|---|
| Perempuan Lebih Berisiko Alami Gangguan Tiroid Dibandingkan Laki-laki |
|
|---|
| Aurelie Moeremans Kabarkan Dirinya Memiliki Dua Tumor Colli |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.