Sabtu, 22 November 2025

Trik Dari Psikiater Agar Kesehatan Mental Perempuan Terjaga

Di tengah tuntutan peran ganda sebagai ibu, pekerja, dan anggota masyarakat, banyak perempuan sering kewalahan mengelola kesehatan mental.

kompas.com
ilustrasi seseorang yang memiliki masalah kesehatan mental 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Alivio Mubarak Junior

 

Ringkasan Berita:
  • Banyak perempuan sering kewalahan dalam mengelola kesehatan mental serta emosionalnya.
  • Tak heran jika wanita mood-nya kerap berubah dan sering kali mudah emosi.
  • Psikiater berikan kunci kesehatan mental.

 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Di tengah tuntutan peran ganda sebagai ibu, pekerja, dan anggota masyarakat, banyak perempuan sering kewalahan dalam mengelola kesehatan mental serta emosionalnya. 

Tak heran jika wanita mood-nya kerap berubah dan sering kali mudah emosi.

Baca juga: Menko PMK Minta Dunia Usaha Jadi Garda Terdepan Atasi TBC, Stunting dan Krisis Kesehatan Mental

Untuk mengatasi ini, tidak sedikit yang mencari solusi dengan cara-cara instan untuk meredakan stres.

Namun, menurut dr. Karina Kalani, Sp.KJ, psikiater Filmore Medical Clinic, kunci kesehatan mental justru terletak pada hal-hal mendasar yang kerap terabaikan. 

Ia menegaskan tidak ada jalan pintas untuk mencapai kestabilan emosional. 

Baca juga: Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental bagi Remaja, Perlu Penguatan Pencegahan dari Hulu hingga Hilir

Sebaliknya, perempuan perlu membangun fondasi kuat melalui rutinitas sehari-hari.

Berikut cara mengelola kesehatan mental dan emosional:

1. Mulai dari Kesadaran Diri

Langkah pertama dan paling mendasar adalah mengenal diri sendiri. 

Di tengah kesibukan, banyak perempuan lupa berhenti sejenak untuk memeriksa apa yang sebenarnya mereka rasakan dan pikirkan. 

dr. Karina menyarankan agar setiap perempuan meluangkan waktu untuk diri sendiri.

“Sebenarnya yang paling utama adalah beri dirimu waktu, beri waktu diri sendiri untuk mengenal diri sendiri. Itu benar langkah paling pertama,” kata dr. Karina di Setiabudi One, Jakarta Selatan, Senin (17/11/2025).

Setelah mengenali perasaan, langkah berikutnya adalah belajar mengkomunikasikannya. 

Memendam emosi atau menginternalisasi masalah hanya akan membuatnya menumpuk dan berpotensi meledak dalam bentuk gejala fisik maupun ledakan emosi. 

Mengungkapkan perasaan kepada pasangan, teman, atau profesional menjadi keterampilan penting untuk menjaga kesehatan mental.

2. Terapkan Tiga Pilar Pola Hidup Sehat

Makanan yang berfungsi untuk menjaga tubuh agar tetap sehat
Makanan yang berfungsi untuk menjaga tubuh agar tetap sehat (tipoos.com)

Kesehatan mental tidak dapat dipisahkan dari kesehatan fisik. dr. Karina menyoroti tiga pilar utama yang saling berhubungan dan berdampak langsung pada kestabilan hormon serta emosi.

Olahraga teratur. Bukan tentang intensitas berat, melainkan konsistensi.

“Yang penting ada rutinitas yang bertahan selama 20 sampai 30 menit. Olahraga ini dampaknya ke segala arah, dari segi hormonal, sistem imun, hingga pola tidur,” jelasnya.

Gerakan ringan seperti jalan cepat sudah memberikan manfaat besar.

Pola makan seimbang. Hindari melewatkan sarapan lalu balas dendam saat makan siang. 

Makan teratur membantu organ tubuh bekerja optimal dan mencegah penumpukan lemak akibat metabolisme yang tidak stabil.

Pola tidur cukup. Tidur adalah waktu bagi tubuh dan otak untuk memulihkan diri. 

Kurang tidur akan langsung memengaruhi suasana hati dan kemampuan mengelola stres esok hari.

3. Sadari Tidak Ada Solusi Instan

 

Mengelola kesehatan mental adalah proses jangka panjang. Tidak ada hasil yang instan. 

Kemajuan akan terbentuk melalui kebiasaan baik yang dilakukan secara konsisten, bukan lewat cara cepat.

"Intinya tidak ada jalan pintas. Semuanya harus kembali ke hal-hal mendasar," ungkapnya.

4. Dukungan Konsultasi untuk Perempuan

Sementara itu Founder & CEO Filmore Health, Gitta Amelia, menyebut perempuan sering memikul peran ganda sehingga membutuhkan pendampingan kesehatan yang lebih menyeluruh. 

Perempuan dapat memanfaatkan layanan konsultasi yang mencakup kesehatan reproduksi, hormon, kesehatan mental, nutrisi, kulit, kontrasepsi, serta pendampingan masa kehamilan dan setelah melahirkan. 

Dengan pendekatan yang mengutamakan empati dan inklusivitas, ruang konsultasi ini diharapkan menjadi tempat aman bagi perempuan untuk membicarakan berbagai isu kesehatan, termasuk mental dan emosional.

 

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved