80 Persen Perempuan Alami Nyeri Haid, Tak Harus Tergantung Obat, Ini Cara Efektif Menguranginya
Inovasi teknologi turut memberi alternatif baru bagi perempuan yang ingin menjalani masa haid dengan lebih nyaman, yaitu alat pemanas dan terapi getar
Ringkasan Berita:
- Nyeri haid atau dismenore kerap dikeluhkan perempuan usia produktif.
- Sekitar 80 persen perempuan di dunia pernah mengalami nyeri haid dalam berbagai tingkat keparahan.
- Tidak sedikit yang mengatasinya dengan obat. Padahal, ada cara lain yang lebih efektif.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nyeri haid atau dismenore masih menjadi keluhan yang umum di kalangan perempuan usia produktif.
Berdasarkan tinjauan medis dari BMC Women’s Health, sekitar 80 persen perempuan di dunia pernah mengalami nyeri haid dalam berbagai tingkat keparahan.
Sensasi kram di perut bagian bawah ini muncul akibat kontraksi otot rahim yang bekerja untuk meluruhkan lapisan endometrium.
Pada sebagian perempuan, kontraksi yang terlalu kuat dapat menekan pembuluh darah dan menimbulkan rasa sakit yang cukup intens.
Salah satu cara paling sederhana untuk meredakan nyeri haid adalah dengan kompres hangat.
Rasa hangat membantu otot rahim lebih rileks dan memperlancar aliran darah. Sensasi kehangatan yang lembut sering kali cukup efektif mengurangi kram tanpa perlu mengonsumsi obat.
Baca juga: Tak Perlu Khawatir, Nyeri Haid Bisa Ditangani di Rumah, Ini Kata dr. Binsar Martin Sinaga FIAS
Selain itu, terapi getaran dan panas kini mulai dikenal sebagai solusi modern untuk mengurangi rasa nyeri.
Teknologi ini bekerja dengan mengirimkan getaran lembut dan panas stabil ke area perut bawah, membantu menghambat sinyal nyeri yang dikirimkan saraf.
Penggunaan alat portabel yang menggabungkan dua efek ini semakin diminati, terutama oleh perempuan yang menginginkan solusi cepat dan non-obat.
Olahraga ringan juga menjadi kunci dalam mengurangi ketegangan tubuh. Aktivitas seperti yoga, peregangan, atau berjalan santai mampu meningkatkan sirkulasi darah dan hormon endorfin. Hormon ini berperan sebagai pereda nyeri alami yang membantu tubuh merasa lebih tenang dan nyaman selama menstruasi.
Menjaga pola makan turut berperan penting.
Mengurangi konsumsi kafein, makanan tinggi garam, dan gula berlebih dapat membantu menyeimbangkan hormon. Sebaliknya, memperbanyak buah, sayur, dan makanan kaya omega-3 dari ikan laut dapat menekan peradangan yang memperburuk nyeri.
Faktor lain yang sering terabaikan adalah istirahat dan pengelolaan stres. Kurang tidur dapat meningkatkan sensitivitas terhadap nyeri. Relaksasi sederhana, tidur cukup, atau meditasi dapat membantu menenangkan sistem saraf sehingga tubuh lebih siap menghadapi perubahan hormonal bulanan.
Belakangan, sejumlah inovasi teknologi turut memberi alternatif baru bagi perempuan yang ingin menjalani masa haid dengan lebih nyaman, yaitu dengan alat pemanas dan terapi getar teknologi canggih.
Secara umum, alat ini bekerja dengan menghasilkan panas stabil dan getaran lembut yang membantu merilekskan otot rahim serta menghambat sinyal nyeri dari saraf, seperti perangkat Perie. Alat ini umumnya digunakan dengan menempatkannya di area perut bagian bawah atau pinggang.
“Sudah saatnya ada solusi kram menstruasi yang efektif yang bisa diakses semua perempuan, tanpa minum obat anti nyeri,” ujar Ella, tim Perie.
Dengan berbagai pilihan alami hingga bantuan teknologi modern, kini perempuan memiliki lebih banyak cara untuk mengatasi nyeri haid tanpa harus bergantung pada obat. (Tribunnews.com/Anita K Wardhani)
| Cara Mudah Atasi Nyeri Haid Tanpa Minum Obat, Kompres Air Hangat hingga Lakukan Gerakan Relaksasi |
|
|---|
| Waspadai Nyeri Menstruasi yang Timbulkan Rasa Sakit Tidak Tertahankan dan Tak Kunjung Hilang |
|
|---|
| Benarkah Nyeri Haid Menghilang Saat Sudah Menikah? Begini Penjelasan Dokter |
|
|---|
| Ketahui Adenomiosis, Masalah Kesehatan yang Diidap Melaney Ricardo |
|
|---|
| Cara Meredakan Nyeri Haid, Lakukan Yoga hingga Kompres dengan Benda Hangat |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tribunnews/foto/bank/originals/ilustrasi-nyeri-haid.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.