Selasa, 18 November 2025

Mulai 2025, Pemberian Vaksin HPV pada Anak Sekolah Cukup Satu Dosis

Kemenkes RI menyatakan, mulai 2025 pemberian vaksinasi HPV untuk mencegah kanker leher rahim cukup satu dosis.

Freepik
ilustrasi vaksin. Kemenkes RI menyatakan, mulai 2025 pemberian vaksinasi HPV untuk mencegah kanker leher rahim cukup satu dosis. 

Ringkasan Berita:
  • Kemenkes RI menyatakan, mulai 2025 pemberian vaksinasi HPV diberikan.
  • Vaksin untuk mencegah kanker leher rahim ini cukup satu dosis.
  • Aturan ini mengikuti rekomendasi Organisasi kesehatan dunia atau (WHO).

 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Direktur Imunisasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) Prima Yosephine menyatakan, mulai 2025 pemberian vaksinasi HPV untuk mencegah kanker leher rahim cukup satu dosis.

Aturan ini mengikuti rekomendasi Organisasi kesehatan dunia atau (WHO) yang menyatakan, pemberian vaksin HPV bisa dilakukan satu dosis pada mereka yang berusia di bawah 26 tahun.

Baca juga: Sebelum Mendapatkan Vaksin HPV, Anak Tidak Perlu Menjalani Pap Smear

"Di Indonesia kemudian kami pertimbangkan dan akhirnya kami mengikuti. Mulai tahun ini, Indonesia sudah mengikuti pemberian imunisasi HPV ini cukup satu dosis," kata dia dalam kegiatan kelas jurnalis yang digelar MSD di Jakarta, Senin (17/11/2025).

Prima menegaskan, saat ini sasaran vaksinasi HPV di Indonesia adalah semua anak perempuan yang duduk di kelas 5 SD atau berusia sekitar 11 tahun. 

"Semuanya ini mendapat dosis satu kali," tegas dia.

Kemudian jika anak-anak ini di usianya tersebut belum mendapatkan vaksin HPV maka masih bisa dikejar kelas 6 SD.

Baca juga: Cara Kerja Vaksin HPV, Proteksi Dini dari Kanker Serviks

"Lalu juga mulai tahun 2025 kami mengejar anak-anak yang duduk di bangku kelas 3 SMP atau yang usianya 15 tahun, kalau dia tidak di sekolah, kalau dia belum pernah mendapatkan imunisasi, ini pun kami kejar," jelas dr Prima.

Imunisasi HPV dilakukan pada anak sekolah dalam program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).

Kanker leher rahim merupakan kanker nomor dua di Indonesia yang paling sering diderita oleh perempuan Indonesia, dimana tercatat setiap hari ada 56 kematian karena kanker serviks.

Angka kematian akibat kanker serviks di Indonesia sering dikaitkan dengan tingkat deteksi yang kurang atau tidak memadai.

Ditambahkan Dokter Spesialis Anak Soedjatmiko, dengan satu dosis vaksin HPV yang disuntikan maka mampu melindungi 80-90 persen efektivitasnya.

Guru besar FKUI ini mengatakan, imunisasi menjadi cara efektif untuk mencegah kanker leher rahim ini lantaran membentuk antibodi spesifik dan mematikan virus atau bakteri.

Sejumlah penelitian dari pakar dan ilmuwan menyatakan, vaksin aman dan bermanfaat.

Karena itu, semua negara rutin menggelar vaksinasi HPV.

"Jangan ragu-ragu, ayo semua vaksin," ujar dia.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved