Minggu, 9 November 2025

Menaker Yassierli: Lulusan Politeknik Ketenagakerjaan Harus Siap Go Global

Menaker Yassierli dorong lulusan Politeknik Ketenagakerjaan adaptif, kompeten, dan siap menghadapi tantangan kerja global.

Editor: Content Writer
Istimewa
SIAP KERJA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli memberikan orasi ilmiah pada acara wisuda, di hadapan para wisudawan, civitas akademika, dan orang tua, di Ruang Serbaguna Kemnaker, Jakarta, Sabtu (8/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Lulusan Politeknik Ketenagakerjaan perlu menguasai keterampilan teknis dan soft skill agar adaptif di dunia kerja global.
  • AI, Green Transition, dan ekonomi digital menjadi penggerak utama perubahan kerja; growth mindset dan entrepreneur mindset penting bagi generasi muda
  • Sekitar 70 persen lulusan telah terserap industri, dibekali sertifikasi kompetensi dan TOEIC, menegaskan kesiapan mereka menghadapi pasar kerja global.

 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menyatakan bahwa lulusan Politeknik Ketenagakerjaan harus siap menghadapi tantangan dunia kerja yang kian kompleks dan dinamis.

Pernyataan itu disampaikannya saat memberikan orasi ilmiah pada acara wisuda, di hadapan para wisudawan, civitas akademika, dan orang tua, di Ruang Serbaguna Kemnaker, Jakarta, Sabtu (8/11/2025).

Menurut Yassierli, tantangan dunia kerja kini tidak lagi bersifat lokal. Perubahan geopolitik, dinamika ekonomi global, dan kemajuan teknologi menciptakan lingkungan yang sulit diprediksi.

“Lulusan vokasi harus mampu beradaptasi, seperti kendaraan yang mencari jalur alternatif saat menghadapi hambatan, agar tetap mencapai tujuan,” ujarnya.

Ia menekankan tiga penggerak utama yang akan mengubah dunia kerja, yaitu Artificial Intelligence (AI) dan big data, Green Transition, serta transformasi ekonomi berbasis digital. Perubahan ini sekaligus membuka peluang dan menghadirkan tantangan baru.

Untuk itu, para lulusan diharapkan terus mengembangkan keterampilan agar tetap relevan di pasar kerja.

Selain keterampilan teknis, Yassierli menyoroti pentingnya penguasaan soft skill, seperti kepemimpinan, kolaborasi, kreativitas, berpikir analitis, dan kemampuan memecahkan masalah.

“Lulusan yang mampu menggabungkan kemampuan teknis dan soft skill akan lebih produktif, adaptif, dan diminati industri,” katanya.

Baca juga: Bukti Berdaya Saing, Mahasiswa Polteknaker Raih Prestasi di IPEC 2

Tanamkan Growth dan Entrepreneur Mindset

Lebih jauh, Yassierli mengingatkan para wisudawan tentang dua pola pikir penting bagi generasi muda, yakni growth mindset dan entrepreneur mindset.

Growth mindset mendorong kemampuan untuk terus belajar, menerima tantangan, dan melihat kegagalan sebagai pembelajaran. Sementara entrepreneur mindset menumbuhkan kreativitas, inovasi, dan kemampuan menemukan solusi baru, tidak terbatas pada dunia wirausaha.

“Indonesia adalah negara besar dengan penduduk kreatif. Kreativitas harus digali dan dikembangkan. Belajar adalah kunci, baik untuk karier maupun kehidupan. Mulai sekarang, teruslah belajar sesuatu yang baru agar siap berkontribusi bagi pembangunan nasional dan menjadi bagian dari Indonesia Emas,” ujarnya.

Sementara di tempat yang sama, Sekretaris Jenderal Kemnaker, Cris Kuntadi, menilai wisuda merupakan momentum penting yang menandai keberhasilan mahasiswa menempuh pendidikan vokasi sekaligus kesiapan mereka menghadapi dunia kerja dan tantangan global.

“Wisuda bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal untuk terus tumbuh menjadi generasi yang produktif, adaptif, dan berprestasi demi kemajuan negeri,” tutur Cris.

Tahun ini, Politeknik Ketenagakerjaan meluluskan 88 wisudawan, terdiri dari 26 lulusan Program Studi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), 29 lulusan Program Studi Relasi Industri, dan 33 lulusan Program Studi Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM). Berdasarkan data Career Development Center (CDC) Polteknaker, sekitar 70,45 persen lulusan telah terserap di dunia kerja.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved