Pertemuan Mendag dan Menteri UMKM Perkuat Sinergi untuk Daya Saing UMKM
Pertemuan Mendag dan Menteri UMKM membahas sinergi kebijakan untuk memperkuat daya saing UMKM dan melindungi produk lokal.
TRIBUNNEWS.COM – Menteri Perdagangan Budi Santoso dan Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menggelar pertemuan di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, pada Senin (17/11/2025). Pertemuan tersebut membahas sinergi antara Kemendag dan Kementerian UMKM dalam memperkuat daya saing pelaku UMKM, memperluas akses pasar, serta memastikan keberlanjutan usaha para pelaku UMKM.
Mendag Budi Santoso menyampaikan bahwa Kemendag dan Kementerian UMKM berkolaborasi untuk mendorong UMKM agar naik kelas. Salah satunya melalui program Kemendag, yaitu UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi (UMKM BISA Ekspor). Ia juga menegaskan bahwa kedua instansi akan menyelaraskan kebijakan guna memperkuat daya saing UMKM.
Baca juga: Baju Bekas Hasil Impor Akan Dicacah, Begini Tanggapan Menteri UMKM
“Kami berkoordinasi untuk memperkuat daya saing UMKM melalui kolaborasi program-program yang ada, termasuk Program UMKM BISA Ekspor yang diinisiasi Kemendag. Dari sisi kebijakan, kedua kementerian terus menyinergikan perspektif kebijakan yang berpihak dan mendukung pertumbuhan UMKM,” ujar Mendag Busan.
Dalam pertemuan tersebut, kedua menteri turut membahas sejumlah upaya penguatan produk UMKM serta tindak lanjut atas maraknya impor pakaian bekas dan barang tanpa label yang berpotensi mengganggu UMKM. Menteri Maman mengungkapkan, per hari ini telah terdaftar sekitar 1.300 merek lokal dari kategori pakaian, sepatu, aksesori, dan beragam lainnya untuk menjadi substitusi produk impor ilegal. Produk-produk ini dipersiapkan untuk menggantikan peredaran pakaian bekas impor, sehingga para pedagang pakaian bekas impor dapat diarahkan untuk menjual pakaian lokal asli yang berkualitas.
Menteri Maman menegaskan, kolaborasi ini menjadi momentum dalam menciptakan ekosistem pemberdayaan UMKM yang lebih solid. “Isu besar yang kami bahas adalah optimalisasi pemberdayaan UMKM dan perlindungan terhadap pelaku usaha lokal. Alhamdulillah, Kemendag sejak awal sangat peduli untuk mendukung UMKM. Dengan komunikasi dan intensifikasi koordinasi ini, kami ingin UMKM tumbuh lebih cepat, lebih kuat, dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” ujarnya.
Terkait dinamika perdagangan pakaian bekas impor dan barang tanpa label ini, kedua menteri akan mengambil langkah terukur dan menyeluruh. Tim teknis dari kedua kementerian akan menindaklanjuti pertemuan dengan mendetailkan skema perlindungan bagi produk lokal. Upaya ini mencakup penguatan rantai pasok UMKM hingga penataan model bisnis pedagang baju bekas ilegal agar dapat beralih menjual baju lokal.
“Hal yang terpenting adalah kita harus melindungi produsen dan pelaku ekonomi domestik. Kebijakan kita harus berpihak, adil, dan memberikan solusi terbaik bagi semua,” tambah Menteri Maman.
Baca juga: Amankan 19 Ribu Balpres Pakaian Impor Ilegal, Mendag Sebut Jadi Temuan Paling Besar
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
| Pangan Nusa Expo 2025 Ditutup dengan Pencapaian Gemilang, Transaksi Capai Rp161,16 Miliar |
|
|---|
| Hari Pertama TEI 2025, 131 MoU Ekspor USD 9,98 Miliar Ditandatangani di Hadapan Mendag Budi Santoso |
|
|---|
| Mendag Budi Santoso Beri Penghargaan UKM Pangan Award untuk 10 UMKM Lokal |
|
|---|
| Mendag Budi Santoso Buka Trade Expo Indonesia ke-40, Targetkan Transaksi hingga USD 16,5 Miliar |
|
|---|
| Indonesia dan Kanada Tanda Tangani ICA-CEPA, Awali Babak Baru Perdagangan dengan Amerika Utara |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tribunnews/foto/bank/originals/Pertemuan-Mendag-dan-Menteri-UMKM-Perkuat-Sinergi-untuk-Daya-Saing-UMKM.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.