Buku Climate Action 101: Indonesia’s Guide for Newbies Langkah Nyata Hadapi Krisis Iklim
Buku Climate Action 101: Indonesia’s Guide for Newbies diyakini sebagai langkah nyata hadapi krisis iklim di tanah air.
Ringkasan Berita:
- The Habibie Center (THC) bersama Society of Renewable Energy (SRE) Indonesia menggelar Climate Action 101 Talkshow bertajuk “From Crisis to Opportunity: Indonesia’s Path to Sustainable Growth.”
- Mereka meyakini buku Climate Action 101: Indonesia’s Guide for Newbies merupakan langkah nyata dalam menghadapi krisis iklim di tanah air.
- Tujuan utama publikasi ini untuk mendemokratisasi pengetahuan tentang iklim bagi generasi muda.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tengah ancaman krisis iklim, langkah sekecil apa pun tetap berarti.
Melalui buku “Climate Action 101: Indonesia’s Guide for Newbies” The Habibie Center (THC) dan Society of Renewable Energy (SRE) Indonesia pun turut menunjukkan bahwa mewujudkan aksi nyata dalam menangani krisis iklim dapat dimulai dari halaman pertama.
Pada ajang Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2025, The Habibie Center (THC) bersama Society of Renewable Energy (SRE) Indonesia menggelar Climate Action 101 Talkshow bertajuk “From Crisis to Opportunity: Indonesia’s Path to Sustainable Growth.”
Kegiatan ini menjadi ruang dialog bagi publik untuk membahas langkah nyata menghadapi krisis iklim di Tanah Air.
Sebagai penggagas buku Climate Action 101, Nadia Sofia Habibie menyampaikan bahwa tujuan utama publikasi ini adalah untuk mendemokratisasi pengetahuan tentang iklim bagi generasi muda.
Ia menjelaskan bahwa buku ini ditulis untuk mereka yang ingin berbuat sesuatu dalam menghadapi krisis iklim, tetapi sering kali tidak tahu harus mulai dari mana.
Melalui bahasa yang sederhana dan ilustrasi yang menarik, Nadia berharap isu iklim dapat menjadi lebih mudah dipahami dan diakses oleh semua kalangan, sehingga mendorong langkah nyata bersama dalam menghadapi tantangan iklim.
Baca juga: Eddy Soeparno Ajak Pegiat Iklim dan Pengambil Kebijakan Kolaborasi di ICCF 2025
Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno, turut menegaskan pentingnya langkah konkret dalam menghadapi krisis iklim, sejalan dengan arah kebijakan yang tengah diusulkan oleh MPR RI.
Ia menilai, keseriusan dalam menangani krisis iklim tidak hanya memberikan dampak positif terhadap lingkungan, tetapi juga dapat menjadi solusi atas berbagai tantangan nasional lainnya.
Eddy mencontohkan bahwa kebijakan yang berfokus pada pengembangan lapangan kerja hijau dapat membantu mengatasi keterbatasan kesempatan kerja bagi generasi muda dan menjadi peluang strategis yang perlu diprioritaskan dalam waktu dekat.
Baca juga: Eddy Soeparno Dorong Krisis Iklim Jadi Prioritas Nasional, Sebut Sudah Masuk Tahap “Wake-Up Call”
Dari sektor swasta, Karida H. Niode, Vice President of Sustainability PT TBS Energi Utama Tbk, menyoroti pentingnya keputusan perusahaan untuk bertransisi menuju energi yang lebih bersih demi keberlanjutan jangka panjang, terutama untuk mencapai target tahun 2050.
Ia menjelaskan bahwa sejak 2023, TBS telah memutuskan untuk mulai beralih dari industri batu bara menuju energi bersih guna meningkatkan efisiensi dan nilai ekonomi perusahaan.
Tim keberlanjutan TBS juga telah menetapkan matriks capaian yang jelas untuk memastikan efektivitas dan urgensi setiap investasi dalam proses transisi energi tersebut. Karida menambahkan, langkah ini telah menjadikan TBS tempat kerja yang semakin menarik bagi generasi muda Indonesia yang peduli pada keberlanjutan.
Sementara itu, dari sektor industri energi, penggagas buku lainnya, Aufar Satria, yang juga menjabat sebagai Komisaris SRE Indonesia sekaligus Direktur Akartha Energy, menekankan pentingnya mengubah pengetahuan menjadi aksi nyata.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.