Kamis, 28 Agustus 2025

Hari Anak Perempuan Sedunia 11 Oktober: Sejarah, Fakta, dan Ulasan Selengkapnya

Berikut sejarah, fakta, dan ulasan selengkapnya mengenai Hari Anak Perempuan Sedunia 11 Oktober.

Penulis: Katarina Retri Yudita
Pexels.com/Pixabay
Ilustrasi - Hari Anak Perempuan Sedunia 11 Oktober 

Setengah dari umat manusia berperan dalam memecahkan masalah pada perubahan iklim, konflik politik, pertumbuhan ekonomi, pencegahan penyakit, dan lain-lain.

Anak perempuan dapat mendobrak batasan dan hambatan yang ditimbulkan oleh stereotip dan eksklusi.

Dalam hal ini termasuk bagi anak-anak penyandang disabilitas dan mereka yang tinggal dengan dikucilkan.

Sebagai pengusaha, inovator, dan penggagas gerakan global, anak perempuan menciptakan dunia yang relevan bagi mereka dan generasi mendatang.

Pada tahun 2015, para pemimpin dunia mengadopsi Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan dan 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Agenda ini bertujuan untuk mewujudkan peta jalan guna kemajuan yang berkelanjutan dan tidak meninggalkan siapa pun.

Mencapai kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan merupakan bagian integral dari masing-masing pada 17 tujuan tersebut.

Dengan memastikan hak-hak dan tujuan anak perempuan, kita akan mendapatkan keadilan dan inklusi, ekonomi yang adil, dan mempertahankan lingkungan bersama di masa sekarang dan untuk generasi mendatang.

Memberdayakan perempuan serta anak perempuan hingga mempromosikan kesetaraan gender menjadi sangat penting untuk mempercepat pembangunan berkelanjutan.

Mengakhiri diskriminasi terhadap perempuan dan anak perempuan tidak hanya sebagai hak asasi manusia yang mendasar, melainkan juga memiliki efek yang lebih di semua bidang pembangunan lainnya.

Fakta seputar kondisi kesenjangan gender pada anak perempuan

- Kesenjangan gender pada pengguna internet global bertambah, mulai dari 11 persen pada 2013 menjadi 17 persen pada 2019, dan meningkat pada negara-negara belum berkembang di dunia sebesar 43 persen.

- 2,2 miliar orang di bawah usia 25 tahun tidak memiliki akses internet di rumah, kemungkinan lebih pada anak perempuan.

- Secara global, persentase perempuan di antara lulusan Teknik Teknologi dan Matematika (STEM) di bawah 15 persen di lebih dari dua pertiga negara.

- Negara-negara berpenghasilan menengah dan lebih tinggi, hanya 14 persen anak perempuan yang berprestasi di bidang sains atau matematika dan diharapkan bekerja di bidang sains maupun teknik dibandingkan dengan 26 persen anak laki-laki dengan kinerja terbaik.

(Tribunnews.com/Katarina Retri)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan