Pola Makan dan Olahraga yang Disarankan bagi Lansia agar Tak Mudah Sakit
Berdasarkan data WHO (World Health Organization), sekitar 1 dari 6 lansia di dunia mengalami bentuk kekurangan gizi ringan hingga berat.
Penulis:
Rina Ayu Panca Rini
Editor:
Willem Jonata
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seiring bertambahnya usia, ketahanan tubuh juga mulai berkurang.
Kondisi ini sering didapati pada seseorang yang lanjut usia (lansia).
Seringkali juga ditemui lansia yang mengalami malnutrisi.
Berdasarkan data WHO (World Health Organization), sekitar 1 dari 6 lansia di dunia mengalami bentuk kekurangan gizi ringan hingga berat.
Kebutuhan nutrisi yang tepat adalah kunci lansia tetap sehat, aktif dan tidak mudah sakit.
Baca juga: Lansia Rentan Alami Masalah Tidur, Ini Penyebab, Dampak dan Cara Pencegahannya
Medical General Manager PT Kalbe Farma Tbk, dr. Dedyanto Henky Saputra, M. Gizi, AIFO-K menuturkan, fungsi organ pada orang-orang yang berusia tua tidak akan seoptimal dibandingkan waktu mereka muda, misalnya fungsi jantung dan fungsi pencernaan.
Salah satu sistem pencernaan adalah usus sebagai tempat penyerapan makanan.
Saat usia tua, proses penyerapan makanan lebih lambat, dan lansia identik dengan berbagai faktor penyakit komorbid misalnya hipertensi, diabetes, penyakit tulang dan sendi.
"Adanya komorbid juga dapat membuat asupan nutrisi lansia menjadi terbatas, misalnya hipertensi dibatasi makan garamnya, diabetes dibatasi makan karbohidrat atau gula,” ujar dia dalam Live Instagram @ptkalbefarmatbk.
Selain fungsi pencernaan menurun, nafsu makan juga berkurang serta kehilangan gigi yang tentunya akan mempersulit proses makan.
Kondisi ini berkontribusi pada penurunan daya tahan tubuh, penyerapan nutrisi, dan risiko malnutrisi.
Risiko gangguan lainnya adalah sarkopenia (penurunan massa otot) yang terjadi setelah usia 30 tahun dan meningkat tajam setelah usia 60 tahun, hingga demensia, serta infeksi berulang.
“Menjadi tua itu pasti, tapi menjadi renta itu bisa dicegah," jelas dr. Dedy.
Nutrisi yang cukup, terutama protein dan kalsium, adalah fondasi utama agar lansia tetap aktif dan tidak mudah jatuh sakit.
Kebutuhan protein lansia justru lebih tinggi dibanding dewasa muda, karena penurunan massa otot alami yang terjadi seiring bertambahnya usia.
Sayangnya, banyak masyarakat masih beranggapan bahwa lansia hanya perlu makan sayur atau makanan ringan.
Sedangkan asupan protein sering kali kurang, demikian pula asupan lemak sehat masih belum mendapat perhatian yang cukup.
Sheryl Sheinafia Joging 6 Kali Seminggu, Kapan Olahraga Disebut Berlebihan dan Berbahaya? |
![]() |
---|
Pemkab Bogor Hadirkan Event Nasional Melalui Bupati Bogor Cup Tour Malasari Halimun Salak 2025 |
![]() |
---|
Ririn Ekawati Merasa Lebih Bugar dan Awet Muda Berkat Rutin Lari |
![]() |
---|
Olahraga Jadi Prioritas, Ririn Ekawati Tak Ingin Menjadi Beban Anak di Masa Tua |
![]() |
---|
Ketiak Basah Berlebih Saat Berolahraga dan Salah Kaprah Menjadikan Deodoran Solusinya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.