Bacaan Doa
Doa Kelancaran Berbicara agar Tidak Gugup dan Percaya Diri
Doa kelancaran berbicara agar tidak gugup dan percaya diri diambil dari doa Nabi Musa sebelum berdakwah, diabadikan dalam At-Thaha ayat 25-28.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Facundo Chrysnha Pradipha
Selain itu, orang yang menguping pembicaraan orang lain tanpa izin akan mendapat balasan di hari kiamat.
“Barangsiapa menguping pembicaraan suatu kaum padahal mereka tidak menyukainya, maka akan dituangkan ke dua telinganya cairan timah pada hari kiamat.” (HR sahih Al-Bukhari)
4. Dilarang bercanda dengan sesuatu yang dusta
Dusta untuk membuat orang tertawa adalah haram dan termasuk dalam akhlak tercela.
Hal ini didasarkan pada hadis:
“Celakalah orang yang bercerita lalu berdusta agar orang lain tertawa. Celakalah dia, celakalah dia!” (Diriwayatkan Abu Dawud no. 4990; Ahmad; at‑Tirmidzī; hasan menurut al‑Albānī)
5. Mendahulukan orang yang lebih tua untuk berbicara
Rasulullah saw. memberi contoh kepada umatnya bahwa alangkah baiknya untuk mendahulukan orang yang lebih tua untuk berbicara.
Ibnu Umar berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda:
"Beritahukanlah aku adakah sebuah pohon yang seperti seorang Muslim, selalu memberikan buahnya setiap saat dengan izin Tuhannya dan daunnya tidak berguguran?" Maka, terbesit dalam hatiku, 'Pohon itu adalah pohon kurma.' Tatkala aku pergi bersama ayahku, aku mengatakan kepadanya, "Wahai Ayah, terbesit dalam hatiku bahwa itu adalah pohon kurma." Dia berkata, "Mengapa kamu tidak mengatakannya? Seandainya kamu mengatakannya, itu lebih kusukai dari ini dan ini." Ibnu Umar menjawab, "Tidak ada yang menghalangiku kecuali aku tidak melihat Ayah dan Abu Bakar berbicara. Aku tidak suka (mendahului yang lebih tua)."
6. Tidak memotong pembicaraan
Sengaja berbicara dan memotong pembicaraan orang lain dianggap tidak sopan.
Dalam suatu hadis, Rasulullah saw. bersabda:
"Berceramahlah di hadapan manusia setiap pekan sekali. Jika tidak, maka dua kali dalam satu pekan. Jika kamu hendak menambahkan, maka tiga kali dalam satu pekan. Dan janganlah kamu buat orang-orang merasa bosan dengan Al-Quran ini. Dan janganlah kamu mendatangi sekelompok orang dan mereka sedang asyik dengan pembicaraan mereka lalu kamu poton pembicaraan mereka hingga membuat mereka tidak suka kepadamu. Akan tetapi, diamlah, jika mereka memerintahkanmu untuk berbicara, maka berbicaralah kepada mereka dan mereka dalam keadaan ingin mendengarkannya." (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari)
7. Berbicara dengan perlahan dan tidak terburu-buru
Rasulullah saw. meminta umatnya agar tidak terburu-buru ketika berbicara karena ia sebaiknya memikirkan akibat dari ucapan yang hendak diucapkannya terlebih dahulu.
Selain itu, orang yang buru-buru ketika berbicara dikhawatirkan dapat membuat pembicaraan tidak dipahami oleh orang yang mendengarkannya.
"Bahwasanya Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bila berbicara, yang seandainya ada orang yang hendak menghitungnya, dia pasti akan mampu menghitungnya." (Diriwayatkan oleh Aisyah ra.)
"Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tidak berbicara cepat seperti kalian berbicara." (HR Muslim)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.