Rabu, 24 September 2025

Bacaan Doa

Doa Tahlil dan Urutannya dari Awal sampai Akhir, Mudah Dibaca

Doa tahlil dibaca untuk mendoakan orang yang meninggal dunia. Ini adalah tradisi yang ada di Indonesia sebagai akulturasi Islam dan budaya.

Canva/Tribunnews
DOA TAHLIL - Gambar dibuat di Canva, Kamis (24/7/2025). Doa tahlil dibaca untuk mendoakan orang yang meninggal dunia. Ini adalah tradisi yang ada di Indonesia sebagai akulturasi Islam dan budaya. 

TRIBUNNEWS.COM - Doa tahlil adalah rangkaian bacaan zikir, ayat-ayat Al-Qur'an, dan doa yang dibacakan untuk mendoakan orang yang telah wafat.

Kata tahlil sendiri berasal dari bahasa Arab tahlīl (تهليل) yang berarti mengucapkan Lā ilāha illallāh artinya “Tiada Tuhan selain Allah.”

Dalam tradisi keislaman di Indonesia, tahlil biasa dilaksanakan dalam bentuk majlis doa bersama oleh keluarga atau masyarakat.

Biasanya dibacakan setelah salat fardhu, malam kematian, hari ketiga, ketujuh, ke-40, ke-100, bahkan tahunan (haul).

Kementerian Agama Tangerang menjelaskan, tahlilan bukan tradisi yang dicontohkan oleh Rasulullah dan tidak tertulis dalam Al-Quran mau pun hadis.

Secara Fiqih, tahlilan dipandang sebagai khilafiyah (boleh dilaksanakan jika tidak bertentangan syariat), dan hukumnya bukan ibadah wajib atau sunnah.

Tradisi tahlilan ini dibentuk oleh organisasi Nahdlatul Ulama (NU) sebagai adaptasi dari tradisi selamatan kematian tradisional Jawa yang ada sebelum Islam diajarkan di Indonesia.

Tujuan tahlilan yaitu berdoa bersama untuk orang yang sudah meninggal dan mengikat silaturahmi dengan saudara muslim yang masih hidup.

Kemenag mendukung pandangan tersebut asalkan tidak menyimpang dari syariat Islam.

Doa tahlil sebagai rangkaian khusus tidak disebut langsung dalam hadis, namun ajaran Islam mengajurkan untuk mendoakan orang yang telah meninggal.

Rasulullah shallallaahu ‘alayhi wasallam bersabda:

Baca juga: Doa untuk Orang Meninggal Perempuan agar Mendapat Tempat Terbaik di Surga

"Apabila seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali dari tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya." (HR. Muslim, no. 1631)

Dikutip dari buku TAHLIL ARWAH yang diterbitkan oleh Kementerian Keuangan dan Ekonomi Brunei Darussalam, di bawah ini bacaan tahlil.

Doa Tahlil

الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ حَمْدًا يُّوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِىءُ مَزِيْدَهُ، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ

اللَّهُمَّ صَلِّ علَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ   

اللَّهُمَّ اجْعَلْ وَاَوْصِلْ وَتَقَبَّلْ ثَوَاَبَ مَا قَرَأْنَاهُ مِنْ الْقُرْاَنِ الْعَظِيْمِ وَمَا هَلَلْنَا وَمَا سَبَّحْنَا وَمَا اسْتَغْفَرْنَا وَمَا صَلَّيْنَا عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَدِيَّةً وَاصِلَةً وَرَحْمَةً نَازِلَةً وَبَرَكَةً شَامِلَةً

اِلَى حَضْرَةِ حَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَقُرَّةِ اَعْيُنِنَا سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ   وَاِلَى حَضَرَاتِ جَمِيْعِ إِخْوَانِهِ مِنَ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَالْأَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَالْعُلَمَاءِ الْعَامِلِيْنَ وَالْمُصَنِّفِيْنَ وَجَمِيْعِ وَالْمَلَائِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ   

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ. اللَّهُمَّ اَنْزِلِ الرَّحْمَةَ وَالْمَغْفِرَةَ عَلَى أَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنْ أَهْلِ لَاالَهَ اِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ 

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمْ كَمَا رَبَّيَنَا صِغَارًا وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ

رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، سًبْحَانَ رَبَّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَلَمِيْنَ. اَلْفَاتِحَةْ   

Alhamdu lillaahi Rabbil ‘aalamiina hamdan yuwaafii ni’amahu wa yukaafii maziidah. Yaa Rabbanaa lakal hamdu kamaa yanbaghii lijalaali wajhika wa ‘azhiimi sulthaanik.

Allaahumma shalli ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aali sayyidinaa Muhammad.

Allaahumma ij‘al wa awshil wa taqabbal tsawaaba maa qara’naahu minal-Qur’aanil-‘azhiim wa maa hallalnaa wa maa sabbahnaa wa mastaghfarnnaa wa maa shallainaa ‘alaa sayyidinaa Muhammadin shallallaahu ‘alayhi wasallam hadiyyatan waashilatan wa rahmatan naazilatan wa barakatan syaamilatan.

Ilaa hadhrati habiibinaa wa syafii‘inaa wa qurrati a’yuninaa sayyidinaa wa maulaanaa Muhammadin shallallaahu ‘alayhi wasallam.
Wa ilaa hadhraati jamii‘i ikhwaanihi minal-anbiyaa’i wal-mursaliina wal-awliyaa’i wasy-syuhadaa’i wash-shaalihiina wash-shahaabati wat-taabi’iina wal-‘ulamaa’il-‘aamiliina wal-mushannifiina wa jamii’il-malaa’ikatil-muqarrabiina.

Allaahummaghfir lahum warhamhum wa ‘aafihim wa’fu ‘anhum.
Allaahumma anzilir-rahmata wal-maghfirata ‘alaa ahlil-qubuuri min ahli laa ilaaha illallaah Muhammadur Rasuulullaah.

Rabbanaa ighfir lanaa dzunuubanaa wa liwaalidiinaa warhamhum kamaa rabbawna shighaaraa.
Walijamii’il muslimiina wal muslimaat wal mu’miniina wal mu’minaati al-ahyaa’i minhum wal amwaat.

Rabbanaa aatinaa fid-dunyaa hasanah, wa fil-aakhirati hasanah, wa qinaa ‘adzaaban-naar.
Subhaana rabbika rabbil-‘izzati ‘ammaa yashifuun.
Wassalaamun ‘alal-mursaliin.
Walhamdulillaahi Rabbil-‘aalamiin.
Al-Faatihah.

Artinya:

"Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, pujian yang sebanding dengan nikmat-Nya dan mencukupi tambahan karunia-Nya. Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala puji sebagaimana layaknya untuk keagungan wajah-Mu dan keagungan kekuasaan-Mu.

Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad.

Ya Allah, jadikanlah, sampaikanlah, dan terimalah pahala dari apa yang telah kami baca dari Al-Qur’an yang agung, tahlil kami, tasbih kami, istighfar kami, dan shalawat kami kepada Nabi Muhammad shallallaahu ‘alayhi wasallam, sebagai hadiah yang sampai, rahmat yang turun, dan berkah yang menyeluruh.

Dihadirkan kepada junjungan kami, kekasih kami, penyejuk hati kami Nabi Muhammad shallallaahu ‘alayhi wasallam. Dan kepada seluruh saudara beliau dari kalangan para nabi, para rasul, para wali, syuhada, orang-orang saleh, sahabat, tabi’in, ulama yang mengamalkan ilmunya, para penulis kitab, dan semua malaikat yang didekatkan.

Ya Allah, ampunilah mereka, rahmatilah mereka, sejahterakanlah mereka, dan maafkanlah kesalahan mereka. Ya Allah, turunkanlah rahmat dan ampunan-Mu kepada para penghuni kubur dari kalangan orang-orang yang mengucapkan laa ilaaha illallaah Muhammadur Rasuulullaah.

Wahai Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan dosa kedua orang tua kami, sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangi kami di waktu kecil. Dan ampunilah seluruh kaum muslimin dan muslimat, mukminin dan mukminat, baik yang masih hidup maupun yang telah wafat.

Wahai Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta lindungilah kami dari siksa api neraka.
Maha Suci Tuhanmu, Tuhan Yang Mahamulia dari apa yang mereka sifatkan.
Salam sejahtera atas para rasul.
Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam.
Al-Fatihah."

Rangkaian Doa Tahlil

Tahlilan dilaksanakan dengan membaca rangkaian doa bersama.

Tidak ada rangkaian khusus mengenai tahlilan karena ini merupakan tradisi keislaman di Indonesia.

Dalam buku TAHLIL ARWAH yang diterbitkan oleh Kementerian Keuangan dan Ekonomi Brunei Darussalam disebutkan urutan doa tahlil sebagai berikut.

1. Al-Fatihah

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm

Artinya: Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Al-ḥamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn

Artinya: Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

Ar-raḥmānir-raḥīm

Artinya: Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.

مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ

Māliki yaumid-dīn

Artinya: Pemilik hari pembalasan.

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

Iyyāka na‘budu wa iyyāka nasta‘īn

Artinya: Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ

Ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm

Artinya: Tunjukilah kami jalan yang lurus,

صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ

Ṣirāṭallażīna an‘amta ‘alayhim, gairil-maghḍūbi ‘alayhim wa laḍ-ḍāllīn

Artinya: (Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan pula (jalan) mereka yang sesat.

2. Al-Iklhas

قُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ

Qul huwallāhu aḥad

Artinya: Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa."

ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ

Allāhuṣ-ṣamad

Artinya: Allah tempat meminta segala sesuatu.

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ

Lam yalid wa lam yūlad

Artinya: Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.

وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌ

Wa lam yakun lahū kufuwan aḥad

Artinya: Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan-Nya.

3. Al-Falaq

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلْفَلَقِ

Qul a‘ụżu birabbil-falaq

Artinya: Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar),”

مِن شَرِّ مَا خَلَقَ

Min syarri mā khalaq

Artinya: dari kejahatan (makhluk) yang Dia ciptakan,

وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ

Wa min syarri ghāsiqin iżā waqab

Artinya: dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,

وَمِن شَرِّ ٱلنَّفَّاثَٰتِ فِى ٱلْعُقَدِ

Wa min syarrin-naffāṡāti fil-‘uqad

Artinya: dan dari kejahatan perempuan-perempuan penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya),

وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ

Wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad

Artinya: ...dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki.”

4. An-Nas

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلنَّاسِ

Qul a‘ụżu birabbin-nās

Artinya: Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia.”

مَلِكِ ٱلنَّاسِ

Malikin-nās

Artinya: Raja manusia,

إِلَٰهِ ٱلنَّاسِ

Ilāhin-nās

Artinya: Sembahan manusia,

مِن شَرِّ ٱلْوَسْوَاسِ ٱلْخَنَّاسِ

Min syarril-waswāsil-khannās

Artinya: dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi,

ٱلَّذِى يُوَسْوِسُ فِى صُدُورِ ٱلنَّاسِ

Allażī yuwaswisu fī ṣudụrin-nās

Artinya: yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,

مِنَ ٱلْجِنَّةِ وَٱلنَّاسِ

Minal-jinnati wan-nās

Artinya: ...dari (golongan) jin dan manusia.”

5. Al-Fatihah

6. Al-Baqarah: 1-5

الم

Alif Lām Mīm

Artinya: Alif Lām Mīm.

ذَٰلِكَ ٱلْكِتَٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ

Żālika al-kitābu lā raiba fīh, hudal lil-muttaqīn

Artinya: Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,

ٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِٱلْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ يُنفِقُونَ

Allażīna yu’minụna bil-gaibi wa yuqīmụnaṣ-ṣalāta wa mimmā razaqnāhum yunfiqụn

Artinya: (yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang melaksanakan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka,

وَٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْكَ وَمَآ أُنزِلَ مِن قَبْلِكَ وَبِٱلْءَاخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ

Wallażīna yu’minụna bimā unzila ilaika wa mā unzila min qablika wa bil-ākhirati hum yụqinụn

Artinya: dan mereka yang beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dan yang diturunkan sebelum kamu, serta mereka yakin akan adanya akhirat.

أُو۟لَٰٓئِكَ عَلَىٰ هُدًۭى مِّن رَّبِّهِمْ ۖ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ

Ūlāika ‘alā hudam mir rabbihim, wa ūlāika humul-mufliḥụn

Artinya: Mereka itulah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.

7. Al-Baqarah: 163

وَإِلَـٰهُكُمْ إِلَـٰهٌۭ وَٰحِدٌۭ ۖ لَّآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلرَّحْمَـٰنُ ٱلرَّحِيمُ

Wa ilāhukum ilāhun wāḥid, lā ilāha illā huwa ar-raḥmānur-raḥīm

Artinya: Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.

8. Al-Baqarah: 255 (Ayat Kursi)

اللَّهُ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌۭ وَلَا نَوْمٌۭ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍۢ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ

Allāhu lā ilāha illā huwa al-ḥayyu al-qayyụm, lā takhużuhụ sinatuw wa lā naụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasfa'u 'indahụ illā biiżnih, ya'lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyaiim min 'ilmihī illā bimā syā, wasi'a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-‘aliyyul-aẓīm

Artinya: Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Hidup, Yang terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Dia Maha Tinggi, Maha Agung.

9. Al-Baqarah: 284

لِلَّهِ مَا فِى ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ وَإِن تُبْدُوا۟ مَا فِىٓ أَنفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوهُ يُحَاسِبْكُم بِهِ ٱللَّهُ ۖ فَيَغْفِرُ لِمَن يَشَآءُ وَيُعَذِّبُ مَن يَشَآءُ ۗ وَٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍۢ قَدِيرٌۭ

Lillāhi mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, wa in tubdụ mā fī anfusikum au tukhfụhụ yuhāsibkum bihillāh, fa yaghfiru limaiy-yasāu wa yu'ażżibu mai-yasā, wallāhu 'alā kulli syai`in qadīr

Artinya: Milik Allah-lah apa yang ada di langit dan di bumi. Jika kamu menyatakan apa yang ada dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, Allah pasti akan memperhitungkannya. Maka Dia mengampuni siapa yang Dia kehendaki dan menyiksa siapa yang Dia kehendaki. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

10. Al-Baqarah: 285

ءَامَنَ ٱلرَّسُولُ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِۦ وَٱلْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَمَلَـٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍۢ مِّن رُّسُلِهِۦ ۚ وَقَالُوا۟ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ ٱلْمَصِيرُ

Āmanar-rasụlu bimā unzila ilaihi mir rabbihī wal-muminụn, kullun āmana billāhi wa malāikatihī wa kutubihī wa rusulih, lā nufarriqu baina aḥadim mir rusulih, wa qālụ sami’nā wa aṭa’nā, ghufrānaka rabbanā wa ilaikal-maṣīr

Artinya: Rasul telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. Mereka berkata, “Kami dengar dan kami taat.” Ampunilah kami, ya Tuhan kami, dan kepada Engkaulah tempat kembali.

11. Al-Baqarah: 286

لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا ٱكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ إِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ إِصْرًۭا كَمَا حَمَلْتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦ ۖ وَٱعْفُ عَنَّا وَٱغْفِرْ لَنَا وَٱرْحَمْنَآ ۚ أَنتَ مَوْلَىٰنَا فَٱنصُرْنَا عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَـٰفِرِينَ

Lā yukallifullāhu nafsan illā wus’ahā, lahā mā kasabat wa ‘alaihā mak-tasabat, rabbanā lā tu`ākhidnā in nasīnā au akhṭa’nā, rabbanā wa lā taḥmil ‘alainā iṣran kamā ḥamaltahụ ‘alallażīna min qablinā, rabbanā wa lā tuḥammilnā mā lā ṭāqata lanā bih, wa’fu ‘annā, waghfir lanā, war-ḥamnā, anta maulānā fangṣurnā ‘alal-qaumil-kāfirīn

Artinya: Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala dari kebajikan yang diusahakannya dan ia mendapat siksa dari kejahatan yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.”

12. Doa Tahlil

13. Sholawat Nabi

وَسَلِّمْ وَرَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْ اَصْحَابِ سَيِّدِنَا رَسُوْلِ اللهِ اَجْمَعِيْنَ

Artinya: “Semoga Allah yang maha suci dan tinggi meridhai para sahabat dari pemimpin kami (Rasulullah).”

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan