Bacaan Doa
Doa Hujan, Bentuk Syukur atas Rahmat Allah yang Tak Boleh Dicela
Doa hujan dibaca sebagai salah satu bentuk syukur atas rahmat Allah yang tidak boleh dicela. Umat Islam dilarang mengutuk/mencela angin dan huhan.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Garudea Prabawati
Artinya: “Ya Allah, jadikanlah hujan ini sebagai hujan yang bermanfaat.”
Doa Ketika Hujan Deras
اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا ,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
Allāhumma hawālainā wa lā ‘alainā. Allāhumma ‘alal ākāmi wal jibāli, waz zhirābi, wa buthūnil awdiyati, wa manābitis syajari.
Artinya: “Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami (memberkahi), bukan di atas kami (memudaratkan). Ya Allah, turunkanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah, dan tempat tumbuh pohon.”
Doa Meminta Hujan Turun
اللَّهُمَّ أَسْقِنَا غَيْثًا مُغِيثًا، مَرِيئًا مَرِيعًا، نَافِعًا غَيْرَ ضَارٍّ، عَاجِلًا غَيْرَ آجِلٍ
Allāhumma asqinā ghaithan mughīthan, marī’an marī‘an, nāfi‘an ghaira dārrin, ‘ājilan ghaira ājil.
Artinya: “Ya Allah, turunkanlah kepada kami hujan yang menyelamatkan, menyenangkan, menyuburkan, membawa manfaat dan tidak membahayakan, segerakanlah turunnya dan jangan ditunda.”
Doa Meminta Hujan Berhenti
اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا، اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
Allāhumma hawālainā wa lā ‘alainā, allāhumma ‘alal-ākāmi wadh-dhirābi wa buṭūnil-awdiyati wa manābitisy-syajar.
Artinya: “Ya Allah, turunkanlah hujan ini di sekitar kami, jangan langsung menimpa kami. Ya Allah, turunkanlah di bukit-bukit, di gunung-gunung, di lembah-lembah, dan tempat tumbuhnya pepohonan.”
Doa Hujan Reda
مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ
Muṭirnā bi faḍlillāhi wa raḥmatih
Artinya: “Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah.”
Doa di atas diajarkan Rasulullah dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim:
Dari Zaid bin Khalid Al-Juhani radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda:
"Barang siapa yang mengatakan: Muṭirnā bi faḍlillāhi wa raḥmatih, maka dia telah beriman kepada Allah dan mengingkari ilmu perbintangan." (HR. Bukhari no. 846, Muslim no. 71)
Larangan Ketika Hujan Turun
Dalam ajaran Islam, disebutkan dalam sejumlah hadis bahwa kita tidak boleh mencela hujan dan angin.
Hujan dan angin diciptakan oleh Allah, sehingga dilarang mengutuk atau mencelanya.
Selain itu ada beberapa larangan lainnya yang sebaiknya dihindari.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.