Bacaan Doa
Doa setelah Sholat Istikharah, Solusi Islami saat Hadapi Pilihan Sulit
Doa setelah istikharah dibaca ketika seseorang memohon kepada Allah agar diberi kemudahan/petunjuk untuk memilih di antara pilihan.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Whiesa Daniswara
Kemudian, Rasulullah menyebutkan doa sholat Istikharah seperti di bawah ini, dikutip dari buku Risalah Tuntunan Shalat Lengkap oleh Drs. Moh. Rifa'i terbitan CV TOHA Putra Semarang.
Doa setelah Sholat Istikharah
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ، وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ، وَأَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ، اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ (sebutkan niat/urusanmu) خَيْرٌ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي، أَوْ قَالَ: فِي عَاجِلِ أَمْرِي وَآجِلِهِ، فَاقْدُرْهُ لِي وَيَسِّرْهُ لِي، ثُمَّ بَارِكْ لِي فِيهِ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ (sebutkan lagi urusannya) شَرٌّ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي، أَوْ قَالَ: فِي عَاجِلِ أَمْرِي وَآجِلِهِ، فَاصْرِفْهُ عَنِّي وَاصْرِفْنِي عَنْهُ، وَاقْدُرْ لِيَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ، ثُمَّ أَرْضِنِي
Allâhumma innî astakhîruka bi‘ilmika, wa astaqdiruka biqudratika, wa as’aluka min fadhlikal-‘azhîm. Fa innaka taqdiru wa lâ aqdiru, wa ta‘lamu wa lâ a‘lamu, wa anta ‘allâmul-ghuyûb.
Allâhumma in kunta ta‘lamu anna hâdzal-amra (sebutkan urusanmu) khayrun lî fî dînî wa ma‘âsyî wa ‘âqibati amrî (aw qâla: fî ‘âjili amrî wa âjilihi), faqdurhu lî wa yassirhu lî, tsumma bârik lî fîhi.
Wa in kunta ta‘lamu anna hâdzal-amra (sebutkan urusanmu) syarrun lî fî dînî wa ma‘âsyî wa ‘âqibati amrî (aw qâla: fî ‘âjili amrî wa âjilihi), fashrifhu ‘annî washrifnî ‘anhu, waqdur lî al-khayra haitsu kâna, tsumma ardhini.
Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon pilihan yang tepat kepada-Mu dengan ilmu-Mu, dan aku memohon kekuasaan-Mu (untuk mengatasi persoalanku) dengan kekuasaan-Mu. Aku juga memohon kepada-Mu sebagian dari karunia-Mu yang agung. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa, sedang aku tidak kuasa. Engkau Maha Mengetahui, sedang aku tidak mengetahui. Engkau Maha Mengetahui segala yang gaib.
Ya Allah, apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini (sebutkan urusannya) baik bagiku, dalam agamaku, kehidupanku, dan akhir urusanku—baik segera maupun nanti—maka takdirkanlah untukku, mudahkanlah, dan berkahilah urusan ini bagiku.
Namun jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini buruk bagiku, dalam agamaku, kehidupanku, dan akhir urusanku—baik segera maupun nanti—maka jauhkanlah urusan itu dariku dan jauhkanlah aku darinya. Dan takdirkanlah kebaikan untukku di mana pun ia berada, lalu jadikanlah aku ridha terhadap keputusan itu.”
Hadis Sholat Istikharah
Pelaksanaan sholat istikharah disebutkan dalam sejumlah hadis.
Hukum sholat istikharah menjadi sunnah muakkad (sunnah yang dianjurkan) bagi orang yang sedang menghajatkan petunjuk Allah.
Rasulullah bersabda: "Tidak akan kecewa bagi orang yang melaksanakan shalat istikharah dan tidak akan menyesal bagi orang yang suka bermusyawarah dan tidak akan kekurangan bagi orang yang suka berhemat." (HR. Al-Tabrani)
Anjuran melaksanakan sholat istikharah juga disebutkan dalam kitab Sahih Al-Bukhari.
Rasulullah bersabda: “Jika salah seorang di antara kalian bertekad untuk melakukan suatu urusan, kerjakanlah shalat dua rakaat selain shalat fardhu, lalu hendaklah ia berdoa,” lalu Rasulullah menyebutkan doanya (disebutkan di atas).
Syarat-syarat sebelum Sholat Istikharah
Ada dua hal yang menjadi dasar pelaksanaan sholat istikharah yaitu menghadapi pilihan dan ketika bingung untuk melakukan suatu hal.
1. Ingin Memilih di antara Pilihan
Syarat seseorang melaksanakan sholat istikharah adalah ia dihadapkan pada dua pilihan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.