Jumat, 26 September 2025

Bacaan Doa

Doa setelah Sholat Istikharah, Solusi Islami saat Hadapi Pilihan Sulit

Doa setelah istikharah dibaca ketika seseorang memohon kepada Allah agar diberi kemudahan/petunjuk untuk memilih di antara pilihan.

Canva/Tribunnews
DOA SHOLAT ISTIKHARAH - Gambar dibuat di Canva, Kamis (7/8/2025). Doa setelah istikharah dibaca ketika seseorang memohon kepada Allah agar diberi kemudahan/petunjuk untuk memilih di antara pilihan. 

Allahu Akbar

Artinya: "Allah Maha Besar"

3. Membaca doa iftitah (Sunnah)

اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ
اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنْ خَطَايَايَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ،
اللَّهُمَّ اغْسِلْنِي مِنْ خَطَايَايَ بِالثَّلْجِ وَالْمَاءِ وَالْبَرَدِ

Allahumma baa‘id bainii wa baina khathaayaaya kamaa baa‘adta baina al-masyriqi wal-maghrib.
Allahumma naqqinii min khathaayaaya kamaa yunaqqa ats-tsawbu al-abyadhu mina ad-danas.
Allahumma-ghsilnii min khathaayaaya bits-tsalji wal-maa’i wal-barad

Artinya:

"Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahan-kesalahanku sebagaimana Engkau telah menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan-kesalahanku sebagaimana pakaian putih dibersihkan dari kotoran. Ya Allah, cucilah aku dari kesalahan-kesalahanku dengan air, salju, dan embun."

Atau

 اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْـحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ
إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَٰلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ

Allāhu akbaru kabīrā, wal-ḥamdu lillāhi katsīrā, wa subḥānallāhi bukratan wa aṣīlā. Innī wajjahtu wajhiya lilladzī faṭaras-samāwāti wal-arḍa ḥanīfan musliman wa mā ana minal-musyrikīn. Inna ṣalātī wa nusukī wa maḥyāya wa mamātī lillāhi rabbil-‘ālamīn. Lā syarīka lahū, wa bidzālika umirtu wa anā minal-muslimīn.

Artinya:

“Allah Mahabesar dengan sebesar-besarnya. Segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya. Maha Suci Allah sepanjang pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya. Dan demikianlah aku diperintahkan, dan aku termasuk golongan orang-orang muslim (yang berserah diri).”

4. Membaca taawuz (menurut sebagian ulama)

5. Membaca surat Al-Fatihah di setiap rakaat

6. Membaca surah atau ayat Al-Quran

7. Ruku' dengan tuma'ninah (tenang/berhenti sejenak), dengan membaca bacaan:

Subhana rabbiyal 'adhiimi wabihamdih (3×)

Artinya: Maha Suci Allah, Tuhanku Yang Maha Agung dan aku memuji kepadaNya (3×)

8. Itidal, dengan membaca bacaan:

Sami'allahu liman hamidah. (ketika mengangkat tangan sejajar pundak)

Rabbanaa lakal hamdu mil-us samaa waati wamil-ul ardli wa mil-umaa syi'ta min syai-in ba'du (ketika menurunkan tangan)

Artinya: Allah mendengar orang yang memujiNya. Ya Allah, Tuhan kami, bagiMu segala puji sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh sesuatu yang Engkau kehendaki sesudah itu.

9. Sujud, dengan membaca bacaan:

Subhaana rabbiyal a'laa wabihamdihi (3×)

Artinya: Maha Suci Tuhanku lagi Maha Tinggi dan aku memuji kepadaNya (3×)

10. Duduk di antara dua sujud (ifitrasy), dengan membaca bacaan:

Rabbighfirlii war hamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa'aafinii wa'fu 'annii

Artinya: Wahai Tuhanku, ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku, cukupilah kekuranganku, angkatlah derajatku, berilah rejeki kepadaku, berilah petunjuk kepadaku, berilah kesehatan kepadaku dan berilah ampunan kepadaku.

11. Sujud kedua (bacaan sama dengan sujud pertama), lalu berdiri lagi untuk melanjutkan rakaat kedua (ulangi poin 5-11)

12. Duduk Tahiyat atau Tasyahud Akhir, dengan membaca bacaan:

اَلتَّحِيَّاتُ لِلَّهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّبَاتُ،
اَلسَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ،
السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَىٰ عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ،
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ مُحَمَّدٍ وَعَلَىٰ آلِ مُحَمَّدٍ،
كَمَا صَلَّيْتَ عَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ وَعَلَىٰ آلِ إِبْرَاهِيمَ،
وَبَارِكْ عَلَىٰ مُحَمَّدٍ وَعَلَىٰ آلِ مُحَمَّدٍ،
كَمَا بَارَكْتَ عَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ وَعَلَىٰ آلِ إِبْرَاهِيمَ،
فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ.

At-tahiyyaatu lillaahi was-sholawaatu wat-thayyibaatu,
Assalaamu ‘alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuh,
Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahis-shoolihiin,
Asyhadu allaa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuuluh.
Allaahumma shalli ‘alaa Muhammad, wa ‘alaa aali Muhammad,
kamaa shallaita ‘alaa Ibraahiim wa ‘alaa aali Ibraahiim,
wa baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad,
kamaa baarakta ‘alaa Ibraahiim wa ‘alaa aali Ibraahiim,
fil ‘aalamiina innaka Hamiidum Majiid.

Artinya: "Segala kehormatan, keberkahan, dan kebaikan adalah milik Allah. Keselamatan atasmu, wahai Nabi, beserta rahmat Allah dan berkah-Nya. Keselamatan atas kami dan atas hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahkanlah berkah kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia di seluruh alam."

13. Salam, dengan membaca:

Assalamu'alaikum warahmatullaahi

Artinya: Keselamatan dan rahmat Allah semoga tetap pada kamu sekalian.

Hikmah Sholat Istikharah

Melaksanakan sholat istikharah mendatang banyak manfaat.

Dalam skripsi berjudul Salat Sunah Istikharah dalam Perspektif Hadis oleh Bahrudin dari Jurusan Tafsir Hadis, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2011, disebutkan beberapa hikmah sholat istikharah, di antaranya:

1. Lebih bersabar dalam ketaatan kepada Allah

Orang yang melakukan sholat istikharah termasuk golongan orang-orang yang sabar dan bertawakkal kepada Allah.

Hal ini karena mereka melibatkan Allah dalam pilihan penting dalam hidupnya.

2. Mendapatkan jiwa yang tenang 

Ketika semua pilihan menghantui dan membebani, sholat istikharah dapat mendatangkan ketenangan jiwa.

Penting untuk percaya kepada Allah bahwa Allah akan memberikan pilihan terbaik kepada hambaNya yang sabar dan berserah diri.

3. Akan dilapangkan dadanya untuk menentukan pilihan

Allah akan melapangkan dada hambaNya yang melakukan sholat istikharah.

Dengan kelapangan dada, seorang muslim dapat menentukan pilihan yang tepat sesuai kemantapan hati dan petunjuk Allah.

4. Tidak menyesal dengan pilihan tersebut

Seorang muslim yang telah memasrahkan diri pada petunjuk Allah untuk menentukan pilihan, maka ia tidak akan menyesalinya.

Hal ini karena dalam beristikharah, ia telah melalui proses penilaian, manajemen terhadap pilihan tersebut dan melakukan sholat istikharah untuk memohon petunjuk dari Allah.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan