Bacaan Doa
Doa Hari Jumat, Waktu Paling Mustajab untuk Memohon Ampunan Allah
Doa hari Jumat dibaca untuk mohon ampunan kepada Allah. Hari Jumat adalah hari yang istimewa bagi umat Islam, sehingga dianjurkan banyak beribadah.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Whiesa Daniswara
Saat itu, orang-orang Madinah ingin memiliki hari khusus untuk berkumpul dan berzikir kepada Allah, seperti halnya orang Yahudi yang berkumpul di hari Sabtu dan orang Nasrani di hari Minggu.
Mereka lalu memilih hari ’Arubah sebagai hari berkumpul.
Sahabat As’ad bin Zurarah menjadi imam shalat dua rakaat bersama mereka pada hari itu. Sejak saat itu, hari tersebut dinamakan hari Jumat, karena menjadi hari berkumpul.
Allah kemudian menjadikan hari Jumat sebagai hari istimewa untuk umat Nabi Muhammad ﷺ, sebagaimana kaum Yahudi dan Nasrani punya hari ibadah mereka.
Kelak pada hari kiamat, mereka akan mengikuti jejak umat Nabi Muhammad.
Diriwayatkan dari Abû Hurairâh ra. Bahwasanya Nabi Saw. bersabda:
"Kita adalah umat terakhir, tetapi terkemuka. Mereka (Yahudi, dan Nashrani) terlebih dahulu menerima kitab (melalui Nabi-nabi mereka). Dan hari ini (jum'at) adalah hari diwajibkan kepada mereka shalat, tetapi mereka berselisih pendapat tentang itu. Oleh karena itu Allah Swt., memberi petunjuk kepada kita tentang hari itu, sedang orang-orang lain mengikuti dibelakang kita, yaitu Yahudi besoknya (sabtu) dan Nashrani besoknya lagi (ahad)." (HR. Bukhâri)
Diriwayatkan dari Rib’iy bin Hirâsy, Hudzaifah dan Abû Hurairah ra. bahwa Rasulullah Saw. bersabda:
"Allah Swt., menyesatkan orang-orang sebelum kita tentang hari berkumpul. Bagi orang Yahudi jatuh pada hari sabtu, dan bagi orang Nashrani jatuh pada hari ahad. Kemudian Allah menunjukan kepada kita, yaitu hari jum’at (dan karenanya terjadilah berturut-turut tiga hari berkumpul, yaitu jum’at, sabtu dan ahad). Hari kiamat kelak mereka akan mengikuti kita juga. Kita yang terakhir dari penghuni dunia ini, tetapi yang lebih dahulu diadili sebelum umat-umat yang lain.” (HR. Muslim)
Dalam tafsir al-Qurtubi, menyebutkan pada zaman jahiliyyah dulu sahabat yang pertama kali menemukan hari jum’at adalah Kâ’ab bin Lû-âiy dan dinamakanlah hari ‘Arubah.
Riwayat yang lebih populer dalam Islam menyebutkan bahwa kaum Anshar-lah yang pertama kali menamakan hari jumu’at, yaitu sebelum Rasulullah pindah ke kota Madinah.
Pendapat ini diperkuat oleh Ibnu Sîrîn, yang menegaskan bahwa kaum Anshar yang memberi nama tersebut.
Setelah menemukan hari istimewa itu, kaum Anshar kemudian berkumpul pada hari jumu’at di rumah As’âd bin Dzurârah, yang dikenal dengan sebutan Abû Umâmah ra.
Di sana mereka melaksanakan shalat dua raka’at pada waktu zuhur, lalu melanjutkannya dengan membaca Al-Qur’an.
Dalam suatu riwayat Abu Daud, dikatakan:
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.