Jumat, 22 Agustus 2025

Bacaan Doa

Doa Hari Jumat, Waktu Paling Mustajab untuk Memohon Ampunan Allah

Doa hari Jumat dibaca untuk mohon ampunan kepada Allah. Hari Jumat adalah hari yang istimewa bagi umat Islam, sehingga dianjurkan banyak beribadah.

Canva/Tribunnews
DOA HARI JUMAT - Gambar dibuat di Canva, Kamis (21/8/2025). Doa hari Jumat dibaca untuk mohon ampunan kepada Allah. Hari Jumat adalah hari yang istimewa bagi umat Islam, sehingga dianjurkan banyak beribadah. Namun ada juga hal-hal yang dilarang saat hari Jumat. 

“Bahwasanya yang pertama-tama menghimpun orang-orang untuk shalat jum’at adalah As’ad bin Zarârah ra., ketika itu mereka ada empat puluh orang.” 

Kemudian As’ad memotong seekor kambing sebagai lauk makan siang mereka hingga makan malam secara bersama-sama dalam jumlah jama’ah yang masih sedikit.

Untuk pertama kalinya, Rasulullah melakukan sholat jumat di sebuah desa bernama Juwatsa.

“Jum’at pertama kali yang dilaksanakan setelah shalat jum’at bersama Rasulullah Saw. di kota Mekkah adalah shalat jum’at di Juwatsa (daerah) di Bahrainperkamungan ‘Abdul Qais.” (HR. Al-Nasa’i)

Amalan Hari Jumat

Ada beberapa amalan yang dapat dilakukan pada hari Jumat bagi umat Islam, baik amalan wajib seperti sholat Jumat bagi laki-laki dan amalan sunnah lainnya.

1. Melaksanakan Sholat Jumat

Dalam Al-Quran, Allah menerangkan firman-Nya yang menyerukan hamba-Nya untuk melaksanakan sholat Jumat.

“Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk melakukan shalat pada hari jum’at, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Demikian itu adalah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS. al-Jumu’ah : 9) 

Ayat tersebut merupakan perintah langsung dari Allah kepada hamba-Nya untuk segera meninggalkan aktivitas duniawi dan mengerjakan ibadah sholat Jumat.

Kewajiban melaksanakan sholat Jumat juga disebutkan dalam hadis.

Dari Tarîq bin Sihâb ra., dari Nabi saw. Beliau bersabda:

“Shalat jum’at itu hak (atau tuntunan) yang wajib bagi setiap muslim dengan berjam’ah, kecuali empat orang, yakni; hamba sahaya, para wanita, anak-anak dan orang sakit.” (HR. Abû Dâud dan Hâkim)

Dari Abu ‘Abdullâh bin ‘Umar ra., dari Nabi Muhammad saw, beliau bersabda: “Shalat jum’at itu wajib bagi orang yang mendengar panggilan azan.” (HR. Abû Dâud)

Dari Hafsah ra., sesungguhnya Nabi Muhammad saw. bersabda: “Pergi ke jum’at itu wajib bagi setiap orang yang telah bermimpi (baligh).” (HR. al-Nasa’i)

Dalam hadis lainnya disebutkan bahwa umat Islam yang diwajibkan atas sholat Jumat tidak boleh meninggalkannya.

Dari Abu Hurairâh dan Ibnu ‘Umar, keduanya mendengar Rasulullah Saw. bersabda sambil memegang tiang mimbarnya: “Hendaknya kaum-kaum itu berhenti dari meninggalkan shalat jum’at atau kalau tidak, maka Allah akan menutup mata hati mereka, kemudian mereka termasuk kedalam golongan orang-orang yang lalai.” (HR. Muslim, Ahmad dan Nasa’i)

Dari Abu Ja’ad al-Damri, Rasulullah Saw. telah bersabda: “Siapa saja yang meninggalkan tiga kali shalat jum’at karena menganggap enteng, maka Allah akan menutup mata hatinya.” (Hadis Khamsah)

Mengenai jumlah jamaah sholat Jumat, setidaknya ada empat mazhab yang menerangkannya.

Menurut Abu Hanifah, shalat jum’at sah dengan dilaksanakan hanya tiga orang saja. 

Sedangkan Imam Malik, shalat jum’at sah apabila dilaksanakan dengan duapuluh orang ataupun tiga puluh orang. 

Sementara itu, menurut Imam Syafi’I dan Hanbali, shalat jum’at itu sah dengan dihadiri jama’ah berjumlah empat puluh orang.

Ulama besar dan ahli hadis asal Aceh, Hasbi al-Shiddiqi menerangkan dalam bukunya Koleksi Hads-hadis Hukum bahwa tidak ada dalil yang menetapkan batas bilangan itu, sehingga sholat Jumat sah dilakukan untuk masing-masing individu.

Masing-masing individu tersebut apabila tidak berhalangan diperintahkan untuk pergi melakukan sholat Jumat.

Jika seseorang tidak melakukan sholat Jumat karena alasan tertentu, maka baginya harus melaksanakan shalat Zhuhur seperti biasa.

2. Membaca Surat Al-Kahfi dan Al-Dukhan

Dalam Al-Quran, ada surat yang lebih utama untuk dibaca saat hari Jumat, seperti Surat Al-Kahfi dan Al-Dukhan.

Kedua surat tersebut merupakan pengingat umat Islam akan hari kiamat dan balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dan buruk.

Dari Abî Said al-Khudry ra., bahwasanya Nabi Saw. bersabda: 

“Barangsiapa membaca surah al-Kahfi pada hari jum’at, maka ia akan diberi cahaya yang dapat menerangi diantara dua jum’at.” (HR. al-Nasâ’I, al-Baihâqî dan Hâkim dari Abû Sâid al-Khudrî)

Dari Abi Sa’id al-Khudri ra. bahwasanya Rasulullah pernah bersabda:

“Barang siapa yang membaca surat al-kahfi pada malam jum’at, maka Allah akan memberikan cahaya kepadanya sejauh dirinya dengan Bait al-‘atîq (ka’bah).” (HR. al-Dârimî)

Dalam hadis lain, diterangkan bahwa seseorang yang membaca awal dari surat Al-Kahfi akan mendapatkan perlindungan dan keselamatan dari fitnah dajjal.

Dari Abu Darda ra., dari Nabi Saw. , beliau bersabda:

"Barang siapa yang membaca tiga ayat dari awal surah al-Kahfi, maka akan dilindungi dari fitnah Dajjal." (HR. Muslim, Nasâ'I, dan Tirmîdzî) 

Selain Al-Kahfi, umat Islam juga dianjurkan untuk membaca surat Al-Dukhan pada hari Jumat.

Dari Abû Hurairâh ra., Rasulullah Saw bersabda:

"Siapa saja yang membaca surah Hâ Mim al-Dukhan pada malam jum’at, maka niscaya akan diampuni dosanya.” (HR. Tirmîdzî)

Dari ‘Abdullah bin ‘Isa mengkhabarkan:

"Sesungguhnya siapa saja yang membaca surat Hâ Mim al-Dukhan pada malam jum’at, maka pada waktu subuhnya akan diampuni dosa-dosanya.” (HR. alDârimî) 

3. Membaca Sholawat Nabi

Membaca sholawat kepada Nabi Muhammad merupakan salah satu amalan sunnah yang dapat dikerjakan pada hari Jumat.

Sholawat ini merupakan bentuk penghormatan kepada Nabi Muhammad Saw.

Dari ‘Aus bin ‘Aus, bahwasanya Nabi saw. bersabda:

“Salah satu hari yang paling utama adalah hari jum’at. Pada hari itu Adam diciptakan, dan pada hari itu pula dicabut rohnya, dan juga pada hari itu ditiupnya sangkala dan semua makhluk dimatikan. Karena itu, perbanyaklah membaca shalawat untukku karena bacaan shalawatmu itu akan diperlihatkan kepadaku. Para sahabat bertanya: ‘Ya Rasulullah, bagaimana bacaan shalawat itu akan diperlihatkan kepadamu padahal waktu itu jasadmu telah hancur lebur? ‘ Beliau menjawab: Sesungguhnya Allah telah mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi.” (Hadis Khamsah, kecuali Tirmidzî)

Dari Abi Darda ra. Bahwa Nabi saw. bersabda:

“Perbanyaklah membaca shalawat untukku pada hari jum’at, karena hari jum’at itu adalah hari penyaksian yang disaksikan oleh para malaikat. Dan sesungguhnya seseorang tidaklah ia membaca shalawat kepadaku melainkan do’a shalawatnya itu pasti ditampakkan kepadaku, sehingga ia selesai bershalawat.” (HR. Ibnu Mâjah)

Amalan yang Dilarang pada Hari Jumat

Selain amalan yang dianjurkan untuk dilaksanakan pada hari Jumat, dalam Islam ada juga amalan yang dilarang dikerjakan pada hari Jumat.

1. Mengkhususkan Berpuasa Sunnah di Hari Jumat

Seorang muslim dilarang melaksanakan puasa sunnah hanya pada hari Jumat saja, tanpa diiringi puasa pada hari sebelumnya dan hari setelahnya.

Dari Muhammad bin ‘Abad bin Ja’far ra. Dia berkata: 

Dari Muhammad bin ‘Abbad bin Ja’far, dia berkata: “aku pernah bertanya kepada kepada Jabir bin ‘Abdullah ra. ketika dia tengah melakukan thawaf di sekitar Baitullah Ka’bah: “Apakah Rasulullah Saw. pernah melarang orang berpuasa pada hari jum’at saja?” Dia menjawab: “Ya, demi Tuhan Ka’bah ini.” (HR. Bukharî dan Muslim)

Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah Saw bersabda:

“Janganlah salah seorang diantara kamu berpuasa hanya pada hari jum’at saja, kecuali kalau dia juga berpuasa sehari sebelum atau sesudahnya.” (HR. Muslim)

2. Mengkhususkan Sholat Malam di Hari Jumat

Selain berpuasa, umat Islam juga dilarang mengkhususkan untuk sholat pada hari Jumat, sedangkan ia tidak sholat pada hari-hari lain.

Rasulullah juga melarang umatnya untuk mengkhususkan sholat malam hanya pada hari Jumat karena malam lain juga merupakan malam yang istimewa untuk sholat malam.

Dari Abu Hurairah ra, telah bersabda Rasulullah Saw:

“Janganlah kamu mengkhususkan malam jum’at daripada malam-malam yang lain, dengan cara menegakkan shalat, dan janganlah kamu mengkhususkan hari jum’at diantar hari-hari lain untuk berpuasa, kecuali jika hari itu bertepatan pada giliran seseorang diantara kamu biasa berpuasa." ( HR. Muslim)

Dari Abû Dardâ ra., bahwasanya Nabi Saw. telah bersabda:

“Ya Abû Darda, janganlah engkau mengkhususkan malam jum’at daripada malam-malam yang lain dengan cara mendirikan shalat, dan janganlah pula engkau khususkan hari jum’at diantara hari-hari yang lain untuk berpuasa.” (HR. Ahmad)

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan