Rabu, 15 Oktober 2025

6 Ciri-ciri IQ Rendah yang Tidak Disadari Banyak Orang, Gampang Percaya Termasuk di Antaranya !

Berikut ini adalah pembahasan terkait beberapa ciri yang sering tidak disadari dari individu dengan IQ rendah

Penulis: Bobby W
Editor: Tiara Shelavie
Freepik
ILUSTRASI IQ - Gambar diunduh dari Freepik, Senin (13/10/2025). Berikut ini adalah pembahasan terkait beberapa ciri yang sering tidak disadari dari individu dengan IQ rendah, berdasarkan penelitian ilmiah yang relevan. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini adalah enam ciri yang menunjukkan seseorang memili kecerdasan intelektual (IQ) rendah namun jarang disadarai oleh banyak orang.

IQ sering menjadi topik yang menarik perhatian karena berkaitan dengan kemampuan kognitif seseorang dalam memecahkan masalah, berpikir logis, dan memproses informasi.

Namun, IQ rendah tidak selalu mudah dikenali, terutama karena banyak orang dengan IQ rendah tetap dapat menjalani kehidupan sehari-hari dengan baik.

Berikut ini adalah pembahasan terkait beberapa ciri yang sering tidak disadari dari individu dengan IQ rendah, berdasarkan penelitian ilmiah yang relevan.

Apa Itu IQ Rendah?

IQ yang berarti Intelligence Quotient dalam Bahasa Inggris adalah ukuran standar untuk menilai kemampuan kognitif seseorang, dengan skor rata-rata 100 dan deviasi standar 15.

Menurut American Psychological Association (APA), IQ di bawah 70–85 sering dikategorikan sebagai rendah, meskipun batasan ini dapat bervariasi tergantung pada konteks. 

Penting untuk dicatat bahwa IQ rendah tidak selalu menunjukkan ketidakmampuan total, tetapi dapat memengaruhi cara seseorang memproses informasi atau beradaptasi dalam situasi tertentu.

Berikut adalah beberapa ciri orang dengan IQ rendah yang sering tidak disadari berdasarkan sejumlah temuan ilmiah:

Baca juga: 10 Negara dengan IQ Tertinggi di Dunia, Apakah Indonesia Termasuk?

1. Kesulitan dalam Pemecahan Masalah Abstrak.

Orang dengan IQ rendah cenderung mengalami kesulitan dalam berpikir abstrak atau memahami konsep yang tidak konkret.

Misalnya, mereka mungkin kesulitan memahami metafora, peribahasa, atau pola logis yang kompleks.

Penelitian oleh Sternberg (2003) dalam Cognitive Psychology menunjukkan bahwa individu dengan IQ rendah sering kali lebih baik dalam tugas-tugas konkret, seperti mengikuti instruksi langsung, dibandingkan dengan tugas yang membutuhkan pemikiran simbolis atau abstrak.

Contoh: Seseorang mungkin memahami instruksi sederhana seperti "letakkan buku di meja," tetapi kesulitan memahami peribahasa seperti "sepandai-pandainya tupai melompat, sekali waktu jatuh juga."

2. Keterbatasan dalam Memori Kerja.

Memori kerja (working memory) adalah kemampuan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi dalam waktu singkat.

Menurut Baddeley (2003) dalam jurnal Nature Reviews Neuroscience, individu dengan IQ rendah sering kali memiliki kapasitas memori kerja yang terbatas.

Ini dapat terlihat dari kesulitan mereka mengingat daftar instruksi panjang atau menyelesaikan tugas yang memerlukan multitasking.

Contoh: Seseorang mungkin lupa langkah-langkah dalam resep masakan yang baru saja dibaca atau kesulitan mengikuti percakapan yang melibatkan banyak topik sekaligus.
Proses Belajar yang Lebih Lambat.

3. Susah Adaptasi dengan Konsep Baru

Individu dengan IQ rendah sering kali membutuhkan waktu lebih lama untuk mempelajari keterampilan baru atau memahami konsep baru. 

Penelitian oleh Kaufman & Lichtenberger (2006) dalam buku Assessing Adolescent and Adult Intelligence menunjukkan bahwa mereka mungkin memerlukan pengulangan yang lebih intensif dan pendekatan belajar yang lebih terstruktur untuk mencapai pemahaman yang sama dengan orang lain.

Contoh: Dalam konteks pendidikan, mereka mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk menguasai keterampilan matematika dasar, seperti perkalian, dibandingkan rekan sebaya mereka.

4. Kesulitan dalam Pengambilan Keputusan.

Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan kemampuan untuk mengevaluasi opsi, memprediksi konsekuensi, dan mempertimbangkan risiko.

Menurut studi oleh Deary et al. (2004) dalam Trends in Cognitive Sciences, individu dengan IQ rendah sering kali kesulitan dalam mengevaluasi konsekuensi jangka panjang dari keputusan mereka, sehingga cenderung membuat pilihan impulsif atau kurang tepat.

Contoh: Seseorang mungkin memilih untuk menghabiskan semua uangnya tanpa mempertimbangkan kebutuhan di masa depan, meskipun telah diingatkan.

5. Keterbatasan dalam Adaptasi Sosial.

Meskipun tidak selalu terlihat, individu dengan IQ rendah mungkin mengalami kesulitan dalam memahami norma sosial atau menyesuaikan diri dengan situasi sosial yang kompleks.

Penelitian oleh Greenspan & Driscoll (1997) dalam American Journal on Mental Retardation menunjukkan bahwa mereka mungkin tidak peka terhadap isyarat sosial, seperti ekspresi wajah atau nada suara, yang dapat menyebabkan miskomunikasi.

Contoh: Seseorang mungkin tidak menyadari bahwa lawan bicaranya sedang kesal, sehingga terus berbicara tanpa mengubah topik atau pendekatan.

6. Kecenderungan Mengandalkan Pola Pikir Sederhana.

Individu dengan IQ rendah cenderung menggunakan pendekatan yang lebih sederhana dalam memahami dunia, sering kali dengan generalisasi yang berlebihan.

Menurut penelitian oleh Stanovich (2009) dalam Thinking & Reasoning, mereka mungkin lebih mudah menerima informasi tanpa mempertanyakan kebenarannya, terutama jika informasi tersebut disampaikan oleh figur otoritas.

Contoh: Seseorang mungkin langsung mempercayai berita sensasional tanpa memverifikasi kebenarannya, hanya karena berita tersebut terdengar meyakinkan.

(Tribunnews.com/Bobby)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved