Sabtu, 22 November 2025

Teks Khutbah Jumat, 21 November 2025: Antara Iman, Islam, dan Perdamaian

Berikut contoh khutbah untuk hari ini, Jumat (21/11/2025) dengan tema "Antara Iman, Islam, dan Perdamaian".

Tribun Jateng
Ilustrasi Khutbah Jumat - Berikut contoh teks khutbah untuk hari ini, Jumat (21/11/2025) bertema Antara Iman, Islam. dan Perdamaian. 

TRIBUNNEWS.COM - Mendengar khutbah Jumat adalah bentuk kegiatan ibadah yang dilaksanakan umat Islam setiap hari Jumat.

Khutbah Jumat sendiri, menurut pandangan ilmu komunikasi merupakan saluran penyampaian ajaran-ajaran Islam yang perlu diketahui dan dipahami jamaah.

Dikutip dari baznas.go.id, mendengarkan khutbah adalah amalan yang membuat hari Jumat menjadi spesial.

Kata khutbah berasal dari bahasa Arab khotbah yang berarti 'pidato' atau 'ceramah'.

Makna khutbah melekat dalam ingatan orang sebagai pidato yang berisi tentang keagamaan.

Mengutip dari kemenag.go.id, khutbah umumnya berisi tentang nasihat, ajakan, perintah, atau informasi yang bermanfaat untuk masyarakat.

Contoh naskah khutbah hari ini, Jumat (21/11/2025), dengan tema "Antara Iman, Islam, dan Perdamaian" dikutip dari kemenag.go.id.

Naskah khutbah dalam artikel ini akan membahas tentang hubungan antara Iman, Islam, dan Perdamaian

Baca juga: Khutbah Jumat, 24 Oktober 2025: Santri dan Tanggung Jawab Intelektual Muslim

Khutbah Jumat: Antara Iman, Islam, dan Perdamaian

Khutbah I

الحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْزَلَ السَّكِيْنَةَ عَلَى قُلُوْبِ اْلمُسْلِمِيْنَ المُؤْمِنِيْنَ وَجَعَلَ الضِّياَقَ عَلَى قُلُوْبِ الْمُنَافِقِيْنَ وَالْكَافِرِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ الْمَلِكُ اْلحَقُّ اْلمُبِيْنُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الصَّادِقُ الْوَعْدِ الأَمِيْنِ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلمِّ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ المَبْعُوْثِ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَالتَّابِعِيْنَ لَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ اْلعَلِيِّ اْلعَظِيْمِ. أَمَّا بَعْدُ أَيُّهاَ اْلحَاضِرُوْنَ اْلمُسْلِمُوْنَ حَفِظَكُمُ اللهُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ. قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُۥٓ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَٰلِغُ أَمْرِهِۦ ۚ قَدْ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَىْءٍ قَدْرًا

Di kesempatan mulia ini, khatib berwasiat pada diri khatib sendiri dan seluruh jamaah untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Ketakwaan menjadi bekal utama dan sangat berharga saat kita bertemu dengan Allah swt kelak, dan orang yang paling bertakwa akan mendapatkan posisi yang paling mulia di sisi Allah swt.

Dalam menguatkan ketakwaan, sudah menjadi kewajiban kita untuk senantiasa mengungkapkan dan meningkatkan rasa syukur kepada Allah swt yang telah memberikan karunia Iman dan Islam, serta berbagai kenikmatan kehidupan lainnya di dunia ini. Kenikmatan yang kita syukuri ini telah dijanjikan oleh Allah swt akan ditambah. Sebaliknya jika kita mengufuri nikmat Allah, maka balasan berupa siksa pedih dari Allah akan kita terima.

Dengan mensyukuri nikmat iman dan Islam ini, tidak hanya akan memberikan nilai positif bagi diri kita sendiri, namun juga akan memberikan kemaslahatan bagi orang lain. Di antara buah dari keteguhan iman dan Islam adalah terwujudnya kebaikan dan kemaslahatan bagi orang lain yang terwujud dalam bentuk perdamaian di kehidupan masyarakat.

Iman, Islam, dan perdamaian merupakan satu kesatuan yang tidak bisa terpisahkan. Jika seseorang memiliki iman dan Islam yang baik, maka bisa dipastikan kedamaian akan menghiasi dan menaungi kehidupannya bersama masyarakat.

Jika dilihat dari kata ‘Islam’ itu sendiri, para ulama memaknainya dengan arti perdamaian sehingga Islam dan perdamaian adalah dua entitas yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Orang akan tergolong mengingkari nilai keislaman itu sendiri jika tidak mengedepankan perdamaian dengan sesama umat Islam dan juga seluruh manusia pada umumnya.

Allah swt berfirman dalam Surat Al-Bararah ayat 208:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu” 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved