Senin, 6 Oktober 2025

Bursa Capres

Kemunculan Baliho Prabowo-Jokowi Bentuk Manuver Politik Ilegal untuk Jegal Gerindra di 2024?

Asrudin Azwar mengungkapkan, manuver ini biasanya dilakukan dengan maksud untuk mencapai tujuan politik

Tribunnews.com/Hasanuddin A
Baliho bergambar Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang dipajang di kawasan Lebak Bulus, Jakarta, Kamis (22/9/2022). Partai Gerindra akan menempuh jalur hukum ihwal pemasangan baliho untuk menjegal Prabowo Subianto maju sebagai capres dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang. 

Sudah saatnya partai-partai politik berkontestasi berdasarkan visi, misi dan berorientasi altruisme (mengutamakan kepentingan dan kebaikan publik di atas kepentingan politik sesaat).

"Untuk itu saya mendukung penuh langkah Gerindra untuk menyerahkan masalah Baliho ke jalur hukum melalui Kepolisian Daerah (Polda) masing-masing. Dan ini juga menjadi kesempatan yang bagus bagi aparat hukum untuk mengembalikkan citranya yang saat ini sedang rusak akibat kasus Ferdy Sambo dengan menangkap penyebar baliho (tangan politik tak terlihat) serta mencegah terjadinya manuver politik yang bisa merusak demokrasi di Indonesia," tandasnya.

Siapa yang mau jegal Prabowo?

Partai Gerindra akan menempuh jalur hukum ihwal pemasangan baliho untuk menjegal Prabowo Subianto maju sebagai capres dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang.

"Kami akan serahkan ke jalur hukum karena proses-proses atau upaya-upaya yang dilakukan ini berlangsung secara sistematis," kata Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad  di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (21/9/2022).

Dasco menjelaskan penyebaran baliho itu sudah tersebar di berbagai daerah sehingga diyakini ada orang yang menginstruksikan mereka untuk memasangnya.

Wakil Ketua DPR itu menyebut narasi dalam baliho itu bermuatan negatif terhadap elektabilitas Prabowo menyongsong agenda pesta demokrasi nanti.

Baca juga: Setelah Anies, Giliran Prabowo Katanya Mau Dijegal Jadi Capres 2024, Ini Tanda-tandanya

Namun ia tak menjelaskan secara detail ihwal tulisan yang diduga mendiskreditkan sosok Prabowo di daerah tersebut.

"Saya susah kalau kemudian menerangkan narasinya. Lebih baik nanti diproses hukumnya. Itu kan dikaji aparat penegak hukum. Setelah kami analisa, memang itu konten-konten yang sepintas kelihatan positif, tetapi hasilnya negatif bagi Pak Prabowo," uarynya.

Dasco menambahkan dirinya telah menginstruksikan kepada seluruh kader untuk mencopot baliho itu dan melaporkan kepada aparat penegak hukum.

"Daerah-daerah. yang sudah dipasang baliho, kami minta kepada para kader untuk menurunkan."

"Lalu kemudian sudah minta kepada daerah-daerah yang secara masif dipasang untuk melakukan koordinasi atau melaporkan ke Polda masing-masing," ujarnya.

Kemarin untuk pertama kalinya Sufmi Dasco mengatakan pihaknya telah mengantongi identitas pihak yang dianggap sebagai penjegal Prabowo dan telah membuat laporan kepada pihak berwajib.

Upaya penjegalan itu, kata dia, dilakukan lewat baliho Prabowo Subianto namun dengan maksud untuk menurunkan elektabilitas dan popularitas ketua umum Partai Gerindra tersebut.

"Pak Prabowo juga mau dijegal. Itu sekarang baliho di seluruh daerah masif, tapi balihonya membuat rating pak Prabowo turun kok itu. Banyak," ucap Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/9/2022).

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved