Senin, 18 Agustus 2025

Pemilu 2024

Gus Yahya Tegaskan Hubungan PBNU dan PKB Tidaklah Erat, Meski PBNU Ikut Bentuk PKB

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengungkapkan hubungan antara PBNU dan PKB yang tidak erat.

Editor: Daryono
Kolase Tribunnews
Foto Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dan Foto Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya. | Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengungkapkan hubungan antara PBNU dan PKB yang tidak erat. 

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya membeberkan hubungan PBNU dan PKB yang sebenarnya.

Gus Yahya mengakui, hubungan PBNU dan PKB memang tidak erat, sama tidak eratnya dengan partai lain juga.

Menurut Gus Yahya, bagi PBNU, semua partai dianggap sama.

"Soal hubungan dengan PKB tidak erat, memang tidak erat. Sama tidak eratnya hubungan PBNU dengan partai yang lain. Karena semuanya ini kita anggap sama," kata Gus Yahya dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Sabtu (16/9/2023).

Lebih lanjut Gus Yahya menuturkan, meskipun PBNU yang membentuk PKB, itu tidak bisa menjadi jaminan kedekatan antara keduanya.

Gus Yahya menjelaskan, dulu alasan PBNU membentuk PKB dikarenakan permintaan sejumlah warga dan tokoh-tokoh.

Baca juga: Gus Yahya Larang Para Mandataris PBNU Maju Caleg 2024

Kini setelah partai tersebut terbentuk, PBNU menginginkan partai tersebut untuk berdiri sendiri.

Karena PBNU tidak bisa terus-menerus 'menyuapi' atau membantu partai tersebut.

"'PKB kan dulu yang membentuk PBNU' Iya kenapa dulu PBNU membentuk PKB, karena sejumlah warga, yang jumlahnya cukup banyak tokoh-tokohnya, meminta PBNU membuatkan partai."

"Sudah dibuatkan ya sudah, silahkan partainya. PBNU ya tidak bisa lagi kemudian diharuskan untuk menyuapi partai yang dibentuk ini," terang Gus Yahya.

Baca juga: PBNU Nilai PKB Harus Kompetisi Sendiri, Tak Bisa Terus Menerus Disuapi

Untuk itu, Gus Yahya meminta agar PKB dan partai lainnya bisa berkompetisi secara rasional.

PBNU juga mempersilahkan agar masyarakat, termasuk warga NU bisa menilai partai yang ada dengan rasional juga.

Bisa dinilai dari kredibilitasnya, track record, atau prestasinya.

"Silahkan berjalan berkompetisi dengan yang lain, secara rasional. Dan kami juga persilahkan ke masyarakat untuk menilai."

Baca juga: PBNU Minta para Aktor Politik Tak Korbankan Masyarakat demi Menang di Pemilu 2024

"Termasuk warga NU untuk menilai partai politik yang ada ini secara rasional. Dilihat kredibilitasnya, prestasinya, track record, dan seterusnya," ungkap Gus Yahya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan