Pilpres 2024
Poin-poin Pertemuan Jusuf Kalla dengan Ganjar, Singgung Netralitas hingga Sebut Nama Megawati
Inilah poin-poin pertemuan antara Wakil Presiden Ke-10 dan Ke-12 Indonesia Jusuf Kalla (JK) dengan calon presiden (capres) dari PDIP, Ganjar Pranowo.
Penulis:
Muhamad Deni Setiawan
Editor:
Pravitri Retno W
"Tapi syaratnya ialah berlakulah adil, berlakulah netral. Begitu tidak, maka bangsa ini akan mengalami masalah," tuturnya.

4. Pesan soal Netralitas
Perihal netralitas jelang Pemilu 2024, menurut Jusuf Kalla, agar negara menjadi lebih baik itu harus diwujudkan dengan kerja sama semua pihak.
"Itulah yang kita harapkan dalam pemilu yang akan datang ini dilaksanakan sebagaimana yang baik dan aman," jelas JK.
Oleh karena itu, JK kemudian mengatakan, situasi jelang Pemilu 2024 dibutuhkan peranan dari seluruh aparat pemerintahan.
Para pejabat harus berlaku netral di Pemilu 2024 agar dapat terlaksana secara aman dan baik.
"Kenapa kita kemukakan netralitas? Karena sumpah, ingat ya semua pejabat, sumpah semua aparat selalu berbunyi akan taat kepada Undang-Undang dan akan melaksanakan segala tugasnya dengan sebaik-baiknya dengan seadil-adilnya. Itu semua diucapkan sama pejabat itu," ucap JK.
"Jadi apabila ada pejabat tingkat apapun ini tidak berlaku adil maka dia melanggar sumpahnya dan sumpahnya selalu ada Quran atau Injil di atasnya."
"Jadi berat sekali hukumannya bukan hanya hukuman dunia, tapi hukuman akhirat bagi siapa saja yang melaksanakan pemilu tidak sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, siapa pun."
"Karena itulah keinginan kita negara harus baik ke depan," jelasnya.
5. Ganjar Didampingi Ketua TPN
Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid, dan Ketua Umum Perindo, Hary Tanoesoedibjo, turut mendampingi Ganjar dalam pertemuan itu.
Pertemuan tersebut berlangsung selama kurang lebih 1,5 jam secara tertutup.
Mulanya, Ganjar mengatakan bahwa pertemuan dirinya dengan Jusuf Kalla membahas banyak hal.
Salah satunya, keduanya bersepakat bahwa Pemilu 2024 harus berjalan dengan baik.
"Intinya Pemilu mesti berjalan dengan baik, nilai persatuan bangsa mesti dijaga, saya mengapresiasi beliau," kata Ganjar yang turut didampingi JK saat memberikan keterangan pers di lokasi.
Ia mengungkapkan pernyataan JK soal pilihan politik yang mungkin saja berbeda, tetapi harus tetap menjunjung persatuan.
Ganjar juga menyebut, jika pilihan politik JK akan berbeda dengan dirinya.
"Tadi beliau sampaikan, pilihan boleh beda, dan rasa-rasanya pilihannya Pak JK akan beda dengan saya," ucap Ganjar.
(Tribunnews.com/Deni/Ibriza Fasti Ifhami)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.