Pemilu 2024
Sederet Respons atas Dugaan Bocornya Data Pemilih di KPU: Mahfud MD Prihatin, Cak Imin Sebut Teledor
Berikut ini respons Mahfud MD dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin soal dugaan bocornya 204 juta data DPT Pemilu 2024 di KPU.
Penulis:
Jayanti TriUtami
Editor:
Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 204 juta data Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) diduga bocor.
Informasi soal dugaan kebocoran data milik KPU itu pertama kali mencuat setelah diunggah akun Jimbo, Senin (27/11/2023).
Dalam unggahannya di situs peretasan BreachForums, akun Jimbo diduga berhasil meretas akun KPU dan membobol ratusan juta data DPT.
Akun Jimbo mengaku menemukan sebanyak 204.807.203 data yang terdiri atas nama, nomor induk kependudukan (NIK), tanggal lahir, hingga alamat.
Baca juga: KPU Mulai Cetak 1,2 Miliar Surat Suara yang Bakal Dicoblos 14 Februari 2024
Ia menjual data tersebut dengan harga 2BTC atau senilai Rp1,14 miliar.
Dugaan bocornya data DPT di KPU turut ditanggapi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) sekaligus calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD.
Mahfud MD mengaku sangat prihatin atas kejadian tersebut.
"Peretasan itu sangat mengagetkan dan tentu sangat memprihatinkan," ujar Mahfud, ditemui di Kota Tangerang, Rabu (29/11/2023).
Mahfud MD lantas menyarankan KPU untuk membuat sistem kontrol yang dapat menghalangi terjadinya peretasan.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu juga meminta KPU untuk lebih berhati-hati.
"Itu adalah kepentingan untuk bangsa dan negara kita. Penyelenggaraan pemilu dengan baik dengan segala datanya. Saya harap KPU lebih berhati-hati," imbuhnya.

Baca juga: Hadiri Kongres Pemuda Perubahan, Cak Imin: Saingan Kita Logistiknya Besar, Tapi Kita Tidak Takut
Respons berbeda ditunjukkan cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Pasangan capres Anies Baswedan pada Pilpres 2024 itu berpendapat situs penyelenggara pemilu seharusnya memiliki proteksi tinggi terhadap data-data pemilih.
Cak Imin mengatakan bocornya data pemilih tersebut merupakan dampak keteledoran.
Ia meminta semua pihak untuk mengawasi dan membantu KPU menyukseskan pemilu mendatang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.