Senin, 1 September 2025

Pilpres 2024

Pengamat Politik Sebut Keputusan Ahok dukung Ganjar-Mahfud Potensial Gerus Pemilih Prabowo-Gibran

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu bahkan disebut sebagai kuda putih Jokowi.

Penulis: Wahyu Aji
Tribunnews.com/Fersianus Waku
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Ahok mengatakan, sejatinya dirinya sudah lama ingin mundur dari Komisaris Utama alias Komut PT Pertamina (Persero) untuk mendukung pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud MD. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Poltisi PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mantap memberikan dukungan untuk pasangan nomor urut 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Tapi banyak isu liar pasca mundurnya Ahok dari Komisaris Utama Pertamina di media sosial.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu bahkan disebut sebagai kuda putih Jokowi.

Baca juga: Ahok Dinilai Jadi Amunisi Ganjar-Mahfud Untuk Serang Prabowo-Gibran

Di media sosial Twitter banyak yang meyakini Ahok adalah kuda putih yang sengaja dimainkan Jokowi untuk mengacau PDI Perjuangan hingga mengagalkan koalisi 01 dan 03.

Koalisi itu dianggap tak mungkin terjadi karena Ahok punya sejarah kelam ketika berkompetisi dengan Anies di Pilgub DKI Jakarta pada 2017.

Baca juga: Momen GBK Bergemuruh saat Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto

Analisa itu dianggap keliru oleh guru besar ilmu politik dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Muradi.

Menurutnya keputusan Ahok untuk terang-terangan mendukung Ganjar-Mahfud justru potensial menggerus pendukung Jokowi ke kubu Prabowo-Gibran.

Hal ini lantaran, simpatisan Ahok yang dikenal Ahokers bisa ikut berlabuh mendukung Ganjar-Mahfud.

"Semula mereka masih ragu ingin mendukung 02 atau 03 sebab Ahokers ini juga pendukung Pak Jokowi pada Pemilu 2019. Dengan Ahok ke 03, pendukung Pak Jokowi juga berkurang karena Ahokers ke 03," kata Muradi, Sabtu (10/2/2024).

Beberapa jam sebelum debat terakhir Pilpres 2024, Ahok mengumpulkan para pendukungnya di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar Pranowo-Mahfud MD (Ganjar-Mahfud), Jakarta, Minggu (4/2/2024).

Bersama sekitar 2.000 pendukung Ahok alias Ahokers yang hadir, Ahok mendeklarasikan dukungannya terhadap pasangan Ganjar-Mahfud.

Ahok sebenarnya sudah menyatakan dukungan terhadap Ganjar sejak Oktober lalu.

Ahok tak mau aktif berkampanye lantaran masih memegang jabatan sebagai Komisaris Utama (Komut) Pertamina. Pekan lalu, Ahok memutuskan mundur dari jabatan di Pertamina supaya bisa aktif mempromosikan Ganjar-Mahfud.

Menurut Muradi, analisis yang menyebut Ahok bakal menjadi kuda putih Jokowi untuk mengacau internal PDIP tidak berdasar. Ia berpendapat Jokowi justru ketar-ketir lantaran keputusan Ahok mendukung Ganjar- Mahfud.

Kehadiran Ahok--selama ini disebut-sebut sebagai sobat Jokowi--justru bisa memupus wacana pilpres satu putran.

Baca juga: Ahok Diminta Tak Dramatisir Pengunduran Dirinya dari Pertamina, Stafsus Erick: Jangan Buat Ribet

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan