Ronny Talapessy Pengacara Bharada E Pepet Petahana Masinton Pasaribu, Berebut Suara Dapil Neraka

TRIBUNNEWS.COM - Ronny Talapessy, pengacara Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E meramaikan persaingan caleg dalam Pileg 2024.

Kuasa hukum yang mendampingi Bharada E dalam sidang kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di PN Jakarta Selatan ini tak kalah jauh dengan raihan caleg-caleg ternama.

Untuk diketahui, Ronny Talapessy maju sebagai caleg yang diusung PDI Perjuangan pada Dapil DKI Jakarta II.

Daerah pemilihan Jakarta II dikenal juga sebagai 'Dapil Neraka', lantaran terdapat nama-nama petahana dan artis yang mengemas banyak suara untuk membantu raihan suara partai.

Hingga Jumat (23/2/2024), raihan suara sementara Ronny bahkan bersaing dengan caleg petahana seperti Masinton Pasaribu dan Eriko Sotarduga.

Dari total data suara masuk 57,11 persen, selisih suara ketiga caleg PDIP ini bersaing.

Urut dari yang terbanyak adalah Eriko dengan 19.641 suara, Masinton 19.309 suara dan Ronny 19.259 suara.

Perolehan suara terbanyak PDIP di Dapil DKI jakarta II untuk sementara menempatkan Once Mekel dengan 24.817 suara.

Peluang tentu masih bisa didapatkan Ronny untuk melenggang ke Senayan menjadi anggota DPR RI.

Pasalnya hingga kini, proses perhitungan suara masih mencapai 57 persen hingga nanti KPU bakal menentukan hasil rekapitulasi perhitungan suara.

Di sisi lain, persaingan Dapil Neraka terbilang ketat dengan adanya nama-nama petahana serta artis yang menorehkan suara tak sedikit.

Baca juga: Perbandingan Perolehan Suara Musisi Caleg Ahmad Dhani dan Once Mekel, Tinggalkan Anang Hermansyah

Update terkini, perolehan suara terbanyak masih diduduki oleh nama caleg lawas yakni Hidayat Nur Wahid yang diusung PKS.

Hidayat Nur Wahid untuk sementara mendapat 83.028 suara.

Kemudian di kalangan artis, Uya Kuya yang diusung PAN bertengger di urutan kedua suara terbanyak dengan raihan 42.296 suara.

Urutan ketiga ada nama Himmatul Aliyah dari Partai Gerindra dengan 34.740 suara.

10 Besar Dapil DKI Jakarta II

Inilah hasil real count KPU di daerah pemilihan (dapil) DKI Jakarta II per Jumat (23/2/2024) pukul 09.00 WIB.

Dapil DKI Jakarta II kerap disebut sebagai salah satu dapil neraka karena banyak diisi oleh pejabat, politisi, hingga kalangan publik figur.

Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid (HNW) masih memimpin dengan perolehan suara tertinggi dari seluruh caleg di dapil Jakarta II.

Politikus PKS itu meraih suara sebanyak 83.028 yang dikumpulkan dari 5.622 TPS (57,11 persen) per data Kamis (22/2/2024) pukul 23.00 WIB.

Di urutan kedua, ada caleg artis Uya Kuya. Meski baru pertama kali mengikuti Pileg 2024, Uya Kuya sukses meraih suara sebanyak 42.296.

Kemudian di urutan ketiga, ada caleg petahana, Himmatul Aliyah yang telah mengumpulkan 34.740 suara.

Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah juga masuk dalam 10 besar karena mengantongi 27.895 suara.

Caleg artis lain yang masuk 10 besar di dapil Jakarta II adalah Once Mekel. Ia mendapatkan 24.817 suara.

Meski demikian, ada caleg yang mendapatkan suara besar, tapi kemungkinan tidak lolos ke Senayan.

Hal ini karena perolehan suara partai di Pemilu 2024, berdasarkan quick count, tak sampai 4 persen yang menjadi ambang batas partai lolos ke DPR.

Salah satunya adalah Ade Armando dari PSI yang mendapatkan 25.574 suara.

Baca juga: Real Count Pileg DPR di DKI Jakarta II: PKS Melejit, Disusul PDIP dan Gerindra

Selengkapnya, inilah 10 besar caleg dengan perolehan suara tertinggi sementara di DKI Jakarta II berdasarkan real count Pileg 2024 dari KPU, Jumat (23/2/2024):

1. Hidayat Nur Wajhid (PKS): 83.028

2. Uya Kuya (PAN): 42.296

3. Himmatul Aliyah (Gerindra): 34.740

4. Ida Fauziayah (PKB): 27.895

5. Abraham Sridjaja (Golkar): 27.817

6. Ade Armando (PSI): 25.574

7. Once Mekel (PDIP): 24.817

8. Kurniasih Mufidayanti (PKS): 22.129

9. Melani Leimena Suharli (Demokrat): 19.737

10. Eriko Sotarduga (PDIP): 19.641

Disclaimer:

Publikasi Form Model C/D Hasil adalah hasil penghitungan suara di TPS dengan tujuan untuk memudahkan akses informasi publik.

Penghitungan suara yang dilakukan oleh KPPS, rekapitulasi hasil penghitungan suara dan penetapan hasil pemilu dilakukan secara berjenjang dalam rapat pleno terbuka oleh PPK, KPU Kabupaten/Kota, KPU Provinsi dan KPU berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(Tribunnews.com/Chrysnha, Sri Juliati)