Pilkada Serentak 2024
Tetap Solid Dukung RK Lawan Anies atau Ahok, Yunarto Ungkap Alasan KIM Plus Tak Paksa Kaesang Maju
Yunarto menilai partai politik yang tergabung dalam KIM Plus sebenernya tidak punya kepentingan memaksakan Kaesang maju.
Editor:
Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya mengungkap dua pihak yang dianggap merugi buntut putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal perubahan ambang batas pencalonan kepala daerah dalam Pilkada lewat Putusan Nomor 60/PUU-XXII/2024.
Pertama adalah mempengaruhi soliditas Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus karena ambang batas (threshold) pencalonan kepala daerah saat ini tak lagi harus memiliki kursi minimal 20 persen.
"Kalau mereka mau 'iseng' kan bisa membuat calon boneka, itukan spekulasi dari apa yang terjadi di Jakarta," kata Yunarto dalam wawancara di Kompas TV, Jumat (23/8/2024) sore.
Menurutnya pihak kedua yang dirugikan adalah Kaesang Pangarep.
"Kalau dilihat sampai hari ini sepertinya KIM Plus menyadari cara membuat solid koalisi ini tidak harus dipaksakan UU Pilkada yang kontroversial, dan berdampak pada image negatif Prabowo padahal belum dilantik," ujar Yunarto.
Lebih lanjut Yunarto menilai partai politik yang tergabung dalam KIM Plus sebenernya tidak punya kepentingan memaksakan Kaesang pilkada.
"Golkar, Gerindra, PAN, NasDem masuk memaksakan Kaesang maju lebih banyak mudaratnya, malah dikaitkan dengan politik dinasti," ujarnya.
Tapi Yunarto melihat hal ini berbeda dengan di Pilgub DKI Jakarta.
"Khusus Jakarta agak berbeda sepertinya, ada kesepakatan politik yang terjadi di luar aturan ambang batas yang ada. Dengan deklarasi 12 partai saya ngga tahu, apa ada kompensasi politik bernama menteri, apa ada hitung-hitungan yang ngga ikut barisan KIM Plus akan dikurangi jatah menterinya, itu spekulasi," ujarnya.
Namun Toto sapaanya menduga, pasangan Ridwan Kamil dan Suswono akan diusung 12 parpol yang sudah mendeklarasikan diri
"Apalagi mengingat Anies atau Ahok maju. Itu elektabilitasnya jauh lebih tinggi dari RK. Jika mereka terpecah peluang Ridwan Kamil akan semakin mengecil," katanya.
Diberitakan sebelumnya, putusan MK Nomor 60/PUU-XXII/2024 membawa sejumlah konsekuensi.
Diantaranya potensi kemunculan calon baru untuk calon gubernur (cagub) DKI Jakarta.
Putusan MK itu membuat beberapa parpol di Jakarta bisa mengusung calonnya sendiri tanpa harus berkoalisi dengan partai lain.
KIM Plus Terancam Bubar?
Saat ini baru satu pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta yang telah mendeklarasikan diri yakni Ridwan Kamil-Susowo.
Pasangan ini diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang terdiri dari dari sejumlah partai politik yakni
Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, Partai Demokrat, PBB, Partai Gelora Indonesia, PSI, dan Partai Garuda.
Serta PKS, Nasdem, dan PKB.
Namun dengan putusan MK itu KIM Plus bisa bubar dan masing-masing partai politik bisa mencalonkan gubernur-wagub.
Catatan Tribunnews.com ada 8 parpol bisa mengusung sendiri cagub dan cawagub di Pilkada Jakarta yakni PKS, PDI-P, Gerindra,
Nasdem, Golkar, PKB, PSI, dan PAN.
Penjelasan Mahfud MD
Mantan Menkopolhukam Mahfud MD menyebut KIM Plus bisa bubar usai putusan MK.
Usai PKPU yang baru disahkan, Mahfud MD yakin KIM Plus bisa saja bubar dan berpencar.
Sebab kata Mahfud MD, partai-partai akan bisa lebih leluasa untuk mendapatkan peluang mengusung kader sendiri lantaran angka ambang batas yang diturunkan.
“Semua partai yang terlanjur bergabung di KIM Plus bisa memajukan kader sendiri juga, ini kan belum pendaftaran,” ucapnya.
“Jadi sebelum 29 Agustus bisa membubarkan diri dari KIM Plus dan buat koalisi baru,” jelas Mahfud MD seperti dimuat Facebook Tribunnews.com.
KIM Plus batal usung Kaesang
Bakal Calon Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengumumkan cawagub pendampingnya bukanlah Kaesang Pangarep.
Ternyata cawagub yang sudah disepakati oleh KIM adalah Taj Yasin Maimoen.
Hal tersebut diungkap oleh Ahmad Luthfi seusai menerima formulir B 1 KWK dari partai Gerindra untuk maju di Pilkada Jawa Tengah 2024.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada ketua umum Gerindra sekaligus presiden terpilih RI, bapak Prabowo Subianto yang telah memberikan dukungan dan dorongan bahwa hari ini saya diusung oleh Partai Gerindra," kata Luthfi saat ditemui di kantor DPP Gerindra di Ragunan, Jakarta Selatan, pada Jumat (23/8/2024) sore.
"Hari ini merupakan suatu kebanggaan bagi saya dan pasangan saya nanti adalah Gus Taj Yasin Maimoen yang nanti akan menghiasi wilayah Jawa Tengah," sambungnya.
Sebelumnya KIM disebut-sebut akan mengusung Kaesang di Pilkada Jakarta dan Jateng.
Namun Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad memastikan KIM tidak akan Kaesang Pangarep di Pilkada Jawa Tengah (Jateng) 2024.
Kata dia, KIM sudah mencapai kesepakatan untuk mengusung Komjen Pol Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen alias Gus Yasin untuk Pilkada Jateng.
Bahkan, kata Dasco, kesepakatan itu diambil KIM sejak sebelum putusan Mahkamah Konstitusi RI (MK).
"Jadi memang, ini jujur ya. Sebelum ada keputusan MK kita sudah berembuk untuk kemudian memang akan memasangkan di Jateng itu Pak Luthfi dengan Gus Yasin," kata Dasco kepada awak media di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (23/8/2024).
Soal adanya kabar kalau Kaesang akan maju di Pilkada Jawa Tengah, Dasco menegaskan kalau hal itu hanyalah aspirasi dari beberapa pihak.
Baca juga: Elektabilitas Ahok Mentok, Adi Prayitno Minta PDIP Gandeng Anies Kalahkan Ridwan Kamil di Jakarta
"Itu kan ada aspirasi-aspirasi dari beberapa usulan. Tapi keputusannya bukan karena ini, keputusannya karena memang sudah dari mungkin seminggu lebih yang lalu itu kemudian kita putuskan Pak Luthfi dengan Gus Yasin," kata dia.
"Pada saat ini kan Kaesang tidak sedang berada di Indonesia. Karena memang dia nggak ikut daftar," tegas Dasco. (*)
Pilkada Serentak 2024
Tinjau Pencoblosan PSU Pilgub Papua, Bawaslu RI Belum Dapati Temuan Lapangan |
---|
Air Sungai Kering Hambat Distribusi Logistik PSU Pilgub Papua, 2 Distrik Berpotensi Coblos Susulan |
---|
KPU - Bawaslu Bakar 2.884 Surat Suara PSU Pilgub Papua Rusak dan Berlebih di Kota Jayapura |
---|
Wamenko Polkam: Persiapan PSU Pilkada di Papua, Boven Digoel, hingga Barito Utara Sudah 100 Persen |
---|
Wamendagri: Jangan Sampai PSU Lagi, Mitigasi Harus Tuntas |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.