Sabtu, 23 Agustus 2025

Hari Sumpah Pemuda

Pemuda dan Mahasiswa HTI Unjuk Rasa di Bundaran HI

Ratusan orang dari kelompok Pemuda dan Mahasiswa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menggelar aksi bertajuk refleksi

Penulis: Bahri Kurniawan
Editor: Widiyabuana Slay
zoom-inlihat foto Pemuda dan Mahasiswa HTI Unjuk Rasa di Bundaran HI
TRIBUNNEWS.COM/BAHRI KURNIAWAN
Ratusan orang dari kelompok Pemuda dan Mahasiswa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menggelar aksi bertajuk refleksi 28 oktober 1928, Partisipasi Penuh Pemuda Menyongsong Kebangkitan Islam, di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (28/10/2012)

TRIBUNNEWS.COM - Ratusan orang dari kelompok Pemuda dan Mahasiswa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menggelar aksi bertajuk refleksi 28 oktober 1928, Partisipasi Penuh Pemuda Menyongsong Kebangkitan Islam, di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (28/10/2012) siang.

Dalam orasinya, Irawan juru bicara aksi mengingatkan bagaimana sumpah pemuda pada 28 Oktober 1928 lalu menjadi tonggak awal dalam perjuangan melawan penjajah dengan cara bersatu, menghilangkan segala kepentingan pribadi dan kelompok demi terwujud kemerdekaan Indonesia.

"Peristiwa ini menunjukan bagaimana pentingnya peran para pemuda sebagai motor perjuangan memperjuangkan kemerdekaan," tukas Irawan dalam orasinya.

Namun sampai dengan lebih dari 60 tahun kemerdekaan, lanjut Irawan, kondisi masyarakat Indonesia tidak menunjukan perubahan dari segi kesejahteraan dan penjajahan terus terjadi, sumber daya alam justru dikuasai asing.

"Bahkan pemerintah lebih mendukung para pemodal asing untuk menguasai kekayaan alam di negeri ini," tutur Irawan.

Irawan melanjutkan, melihat kondisi yang demikian parah, maka Mahasiswa dan Pemuda Indonesia menyerukan kepada kaum muslimin, khususnya mahasiswa dan pemuda serta organisasi kepemudaan di negerini untuk bergabung dan mendukung penegakan syariah Islam.

"Kami menyuarakan sistem islam, sistem yang ada di Indonesia saat ini berasal dari barat dan terbukti tidak bisa menjadi solusi, hanya Islam yang bisa menjadi solusi," tukas Irawan saat diwawancara.

Mereka juga mengatakan sistem kapitalisme-liberalisme yang diterapkan di negeri ini merupakan penyebab terciptanya kemiskinan, merajalelanya korupsi, mafia-mafia hukum. Mereka juga melihat terjadinya degradasi moral pemuda Indonesia karena pendidikan sekuler yang diterapkan di Indonesia. Dengan dasar itu mereka melihat sistem-sistem yang ada perlu dirubah dengan syariat Islam.

METROPOLITAN POPULER

Sumber: TribunJakarta
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan