Selasa, 30 September 2025

Terminal Lebak Bulus Ditutup

Warga Terminal Berharap Bus AKAP Masih Diizinkan Melintas

memastikan aksi mereka hari ini tidak akan berakhir ricuh

Warta Kota/Henry Lopulalan
Suasana terminal Lebak Bulus, Lebak bulus, Jakarta Selatan, Kamis (2/1/2014) yang mulai tanggal 6 Januari akan di tutup yang bersifat permanen karena pembangunan Mass Rapid Transportation (MRT). Rencana penutupan terminal ini dapat enolakan dari supir dan warga karena tidak ada ada solusi untuk kelanjutan mata pencarian dan kebutuhan tranpotasi warga masyarakat. (Warta Kota/Henry Lopulalan) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Muhamad Murjab, karyawan PO Kowanbisata yang ikut aksi karyawan Terminal Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Lebak Bulus menolak penutupan terminal, memastikan aksi mereka hari ini tidak akan berakhir ricuh.

Kepada wartawan ia mengatakan baik karyawan perusahaan otobus maupun pedagang mendukung keputusan pemerintah provinsi DKI Jakarta untuk membangun terminal Mass Rapid Transit(MRT).

Namun demikian warga juga berharap masih diberi kesempatan.

"Kita dukung pembangunan terminal MRT untuk kemajuan Jakarta. Tapi kita minta supaya bus-bus (AKAP) dikasih izin melintas, sama seperti di terminal Grogol," ujarnya.

Kata dia peserta demonstrasi hari ini adalah karyawan lepas. Jika terminal bus AKAP ditutup, maka karyawan dan pedagang akan kehilangan pekerjaan. Oleh karena itu ia berharap pemerintah mau berbaik hati dan memberi kesempatan.

"Kami ini karyawan lepas, bukan karyawan tetap. Kalau kami disuruh pindah dan masih dikasih pekerjaan, ya kami terima," tuturnya.

Hingga kini, massa masih berkumpul di loket penjualan tiket AKAP yang sudah tutup sejak pagi ini, dengan membawa sepanduk dan sembari meneriakan yel-yel penolakan penutupan terminal AKAP.

Di pelataran depan terminal, tampak puluhan anggota Brimob Polri tampak sudah berkumpul, berikut dengan mobil Baracuda dan Water Cannon. Selain itu petugas Satpol PP pun juga sudah berkumpul.

Di terminal bus nampak puluhan bus AKAP terparkir tanpa penumpang. Olong salah seorang karyawan Perusahaan Otobus (PO) mengatakan karyawan PO sudah sepakat untuk tidak menjual tiket, agar tidak ada satu pun bus yang keluar terminal.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan